TEGAS.CO,. MUNA – La Piara (65) salah satu bakal calon kades (Bacakades) di Desa Lapole, Kecamatan Maligano, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, bantah tudingan bagi-bagi uang (Money Politics) jelang Pilkades serentak.
Secara tegas, ia menyebutkan tak ada money politics yang dilakukan seperti yang diisukan. Uang sejumlah kurang lebih 500 ribu dipergunakannya hanya untuk memaksimalkan kerja-kerja timnya usai dirinya memastikan diri ikut dalam bursa pesta demokrasi di Desa Lapole.
“Uang itu saya kasih ke orang-orang yang nyatakan mendukung saya. Peruntukannya buat akomodasi, makan-minum mereka,’ ujarnya, Senin (3/9/2022).
Lanjutnya, tak ada yang salah dengan uang yang dibagikan tersebut. Ia justru menilai, pihak-pihak yang menyudutkan dirinya sengaja menyebar fitnah dan kebohongan. Hal itu dilakukan guna mempengaruhi masyarakat dan merusak citra menjelang Pilkades.
“Ini lucu saya belum ditetapkan jadi Cakades sudah diisukan begitu. Harus paham aturan, jangan menuding seenaknya. Bisa-bisa jatuhnya fitnah dan ini berbahaya,” terangnya.
Lebih jauh, La Piara menekankan pencalonan dirinya dalam bursa Pilkades merupakan inisiatif masyarakat setempat. Kerinduan akan dirinya dalam memimpin terus dinantikan. Selama menjadi Kades dua periode kisaran periode orde baru dan 2013-2019 sudah banyak hal telah dilakukan. Sehingga disaat masyarakat meminta dirinya untuk mengabdi kembali secara tegas ia nyatakan siap.
Sehingga, dengan isu tersebut ia berharap masyarakat lebih cerdas dan teliti dalam menyikapi. Tak cepat mengambilan kesimpulan dan lebih bijak dalam menentukan pilihan nantinya.
“Kita ini mau membangun desa. Mau lihat desa dan masyarakat menjadi lebih baik. Jadi jangan gunakan cara-cara tak sehat untuk menjatuhkan,” ucapnya.
Sementara itu, warga Desa Lapole, Wa India (52) menepis adanya money politics yang mulai dilakukan oleh salah satu Bacakades di Desanya. Sepengetahuannya memang uang tersebut ada tapi tak pernah dibagikan ke masyarakat. Uang tersebut juga hanya dipakai oleh tim-tim salah satu Bacakades untuk keperluan operasional seperti bahan bakar, makan dan minum kegiatan.
Ia menyebut saat ini desanya kehilangan sosok pemimpin, Desa Lapole seperti anak yatim piatu. Sehingga ia secara tegas nyatakan Bacakades La Piara menjadi sosok yang dirindukan setelah sekian lama desanya dipimpin oleh Pj Kades.
“Kita menolak bagi-bagi uang. Sudah saatnya desa Lapole kembali dipimpin oleh orang yang tulus dan lama mengabdi untuk desa. La Piara mungkin salah satuh pilihan alternatifnya,” ujarnya.
Laporan: FAISAL
Editor/ Publisher: YUSRIF
Komentar