
TEGAS.CO., KENDARI – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data kinerja ekonomi Indonesia untuk triwulan IV dan sepanjang tahun 2024 dalam acara yang berlangsung di Kantor BPS Provinsi Sulawesi Tenggara, Rabu (5/25).
Acara ini dihadiri oleh Kepala BPS Provinsi di seluruh Indonesia, tim ahli, serta perwakilan media, baik secara luring maupun daring.
Dalam sambutannya, Plt. Kepala BPS Provinsi Sulawesi Tenggara, Ir. Surianti Toar, M.S., menyampaikan bahwa meskipun pertumbuhan ekonomi global mengalami perlambatan, perekonomian Indonesia tetap tumbuh stabil di tengah berbagai tantangan.
“IMF memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi global pada 2024 tetap tumbuh meskipun melambat. Beberapa negara mitra dagang utama Indonesia, seperti Tiongkok, Amerika Serikat, dan India, mengalami pertumbuhan yang bervariasi. Namun, secara umum, perekonomian negara-negara berkembang masih lebih tinggi dibandingkan capaian global,” jelasnya.
Berdasarkan data BPS, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan IV 2024 berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp5.674,9 triliun, sementara atas dasar harga konstan sebesar Rp3.296,7 triliun.
Jika dibandingkan dengan triwulan IV 2023 (year-on-year), ekonomi Indonesia tumbuh 5,02%. Sementara jika dibandingkan dengan triwulan III 2024 (quarter-to-quarter), ekonomi tumbuh 0,53%. Secara kumulatif sepanjang tahun 2024, ekonomi Indonesia mencatat pertumbuhan sebesar 5,03%.
Dari sisi lapangan usaha, semua sektor utama menunjukkan pertumbuhan positif. Industri pengolahan, perdagangan, pertanian, konstruksi, dan pertambangan menyumbang 63,34% terhadap total PDB.
“Lapangan usaha yang tumbuh tinggi antara lain sektor jasa, yang didorong oleh meningkatnya aktivitas wisata dan perjalanan, serta jasa perusahaan yang berkembang berkat tingginya permintaan agen perjalanan dan layanan reservasi,” tambah Surianti.
Di sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga menjadi kontributor terbesar dengan kontribusi 53,71% terhadap PDB, tumbuh 4,98% secara tahunan. Sementara itu, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh 5,03%, dan ekspor naik 7,63%, meskipun impor tumbuh lebih tinggi di angka 10,36%.
Sepanjang tahun 2024, beberapa faktor utama yang menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia antara lain:
Mobilitas masyarakat meningkat, tercermin dari naiknya jumlah penumpang moda transportasi dan wisatawan domestik maupun mancanegara.
Investasi asing dan dalam negeri tumbuh sebesar 23,8% secara tahunan.
Produksi manufaktur tetap ekspansif dengan Purchasing Managers’ Index (PMI) Indonesia di angka 51,58%.
Sektor jasa, transportasi, dan pergudangan berkembang pesat, didorong oleh peningkatan aktivitas ekonomi dan konsumsi masyarakat.
Pertumbuhan ekonomi regional tetap positif, dengan Pulau Sulawesi mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 6,18%, diikuti oleh Maluku dan Papua (7,81%).
Di sisi lain, terdapat tantangan yang dihadapi, seperti kontraksi pada produksi semen sebesar 4,83% dan perlambatan belanja barang modal pemerintah secara tahunan.
Meskipun ekonomi Indonesia menunjukkan kinerja yang positif sepanjang 2024, BPS menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi, terutama dalam menghadapi fluktuasi inflasi global dan dampak kebijakan moneter dunia.
“Upaya pengendalian inflasi, peningkatan investasi, serta penguatan sektor produksi dan jasa menjadi kunci agar ekonomi Indonesia tetap tumbuh stabil di tahun-tahun mendatang,” pungkas Surianti.
Dengan berbagai faktor pendukung yang ada, ekonomi Indonesia diharapkan dapat terus tumbuh secara berkelanjutan dan menjaga daya saing di tingkat global.
Laporan : Febiyanti
Publisher : Dion
Komentar