
TEGAS.CO, KENDARI – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melaporkan pertumbuhan ekonomi daerah pada Triwulan IV-2024 mencapai 5,08 persen (year-on-year/y-on-y), meningkat dibandingkan Triwulan IV-2023.
Sementara itu, secara tahunan (c-to-c), ekonomi Sultra tumbuh sebesar 5,40 persen, lebih tinggi dibandingkan tahun 2023 yang mencatat pertumbuhan 5,35 persen.
Statistisi Ahli Madya BPS Sulawesi Tenggara, Nike Roso Wulandari, SST, M.E, menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi ini turut memberikan dampak positif bagi masyarakat, seperti penurunan angka kemiskinan dan pengangguran, Selasa (11/2/2025).
“Dampak pertumbuhan ekonomi bisa dilihat dari indikator sosial lainnya, misalnya kemiskinan yang mengalami penurunan pada periode September lalu. Pengangguran juga menunjukkan tren menurun,” ujarnya.
Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan tetap menjadi sektor dominan dengan kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sultra, yakni 23,48 persen. Sementara itu, dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga masih mendominasi dengan kontribusi 46,14 persen.
Selain sektor pertanian, pertambangan menjadi sektor strategis yang memberikan kontribusi besar terhadap ekonomi Sulawesi Tenggara. Pada Triwulan IV-2024, sektor pertambangan menyumbang 20,6 persen terhadap total PDRB, menempati posisi kedua setelah pertanian. Pertumbuhan sektor ini didorong oleh aktivitas penambangan serta pengolahan hasil tambang di smelter untuk produksi stainless steel yang diekspor ke luar negeri.
Kabupaten dengan PDRB Tertinggi Dari 17 kabupaten/kota di Sultra, Kolaka menjadi daerah dengan PDRB tertinggi, disusul oleh Kendari, Konawe, Konawe Selatan, dan Baubau. Kolaka mencatatkan kontribusi besar berkat keberadaan industri pertambangan dan pengolahan mineral.
Sebaliknya, Konawe Kepulauan menjadi daerah dengan PDRB terendah dibandingkan wilayah lainnya.
BPS Tidak Memprediksi Ekonomi 2025
Meskipun ekonomi Sulawesi Tenggara menunjukkan tren positif, BPS menegaskan bahwa pihaknya tidak membuat prediksi pertumbuhan ekonomi ke depan.
“Kami tidak mengeluarkan prediksi, karena tugas kami adalah menghitung dan merilis data berdasarkan periode yang telah ditetapkan. Untuk prediksi, itu merupakan ranah Bank Indonesia,” jelas Nike.
BPS akan kembali merilis data ekonomi Sulawesi Tenggara pada Mei 2025 setelah melakukan penghitungan untuk Triwulan I-2025.
Penulis : Amran S
Publisher : Dion
Komentar