tegas.co, PROBOLINGGO JATIM – Daerah wisata kawasan Gunung Bromo, Jawa Timur (Jatim), medannya cukup khas yakni, berkelok-kelok serta mananjak. Mungkin lantaran medannya yang begitu menantang maka alat transportasinya pun harus tangguh.
Maka tidaklah heran jika kita datang ke Bromo, banyak dijumpai kendaraan Jeep Hardtop hilir mudik sebagai alat transportasi. Kendaraan milik warga Tengger itu rata-rata keluaran tahun 70an, uniknya hampir semuanya dalam kondisi prima karena perawatan yang baik, bahkan adapula yang full aksesories.
Kapasitasnya maksimal 5 orang saja, 4 orang di belakang masing-masing 2 orang berhadapan dan 1 orang di depan di sebelah sopir. Biasanya jeep yang mengangkut wisatawan berangkat dari hotel maupun penginapan sekitar jam 3 pagi menuju Gunung Penanjakan untuk menikmati matahari terbit.
Jumlah Jeep Hardtop yang ada di kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, saat ini mencapai kurang lebih 600 unit yang siap menghantar tamu menuju obyek wisata yang ada di kawasan wisata Bromo.
Meski unik dan khas Bromo, Jeep-Jeep tangguh itu belum sepenuhnya mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah. Kondisi yang demikian juga berimbas pada belum terorganisirnya dengan baik komunitas mobil itu. Yang ada hanya kelompok atau paguyuban per desa.
Hal ini tentunya butuh perhatian dari Dinas Pariwisata dan Dinas terkait agar pelayanan terhadap wisatawan menjadi optimal. Selain itu, pengemudi Jeep Hardtop Bromo juga profesional, agar wisatawan pengguna jasa jeep itu juga merasakan kenyamanan serta keamanan selama berwisata.
AHMAD SUGENG LAKSONO/NAYEF