Curah Hujan Tinggi Pengaruhi Harga Buah-Buahan

tegas.co, PROBOLINGGO – Kabupaten Probolinggo Provinsi Jawa Timur bukan saja dikenal karena mencuatnya nama Dimas Kanjeng Taat Pribadi, atas kasus penipuan penggandaan uang. Tetapi daerah tersebut dikenal sebagai daerah penghasil buah-buahan dari perkebunan milik rakyat. Probolinggo yang dijuluki sebagai Kota BAYUANGGA (Bayu/angin, Anggur, Mangga) saat ini lesuh.

Buah Mangga asal Probolinggo yang mengalami penurunan harga. FOTO : AHMAD SUGENG LAKSONO

Kelesuan ini, terjadi karena hasil perkebunan petani Probolinggo produksinya sangat menurun. Hal itu disebabkan curah hujan yang cukup tinggi sehingga mempengaruhi hasil panen petani, khususnya buah mangga. “Buah mangga yang menjadi andalan kami di petani perkebunan saat ini terjadi kelesuan. Hal itu karena hasil petik buah mangga yang menurun akibat curah hujan yang tinggi. Buah mangga harga jualnya turun drastic,”ujar Samat salah seorang petani mangga yang ditemui media ini, Kamis (15/12)

Iklan PUPR

Dampak dari cuaca ekstrim yang terjadi pada buah mangga adalah kulit mangga jadi hitam walaupun buah mangga saat di kupas kondisi dagingnya masih bagus dan aromanya harum serta rasanya manis. Kebanyakan konsumen menginginkan kwalitas Mangga yang bagus dan tanpa noda tentun. “Jenis mangga Arum Manis, mangga Mana lagi asal Probolinggo yang sudah menembus pasaran Asia menurun drastic,”katanya.

Samat, petani perkenunan buah-buahan yang juga pengepul itu mengaku biasanya dalam satu minggu bisa mengirim mangga dengan kwalitas nomor 1 sebanyak 2 kali ke pasar induk Kramat Jati Jakarta dengan pendapatan rata-rata minimal Rp 5 juta sekali kirim, Namun dampak cuaca ekstrim pendapatan menurun rata-rata Rp 1 – 2 juta sekali saja kirim. “Itupun masih belum di potong biaya operasionalnya,”katanya mengeluhkan.

AHMAD SUGENG LAKSONO / MAN