Sekretaris Dinkes Buton sebut Direktur Akper Arogan

tegas.co, BUTON, SULTRA – Sekertaris Dinas Kesehatan Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Djufri sebut Direktur Akademi Keperawatan(Akper) Buton,Muslimin Siraja bertindak arogan. Hal itu karena dinilai telah berani mengabaikan surat tugas dari Kepala Dinkes Kabupaten Buton tentang pemindahan ke empat pegawai Akper di puskesmas diwilayah Buton.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Buton, Jufri.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Buton, Jufri.

“Direkturnya itu arogan karena dia melawan Kepala Dinas dengan cara mengacukan surat tugas dari kepala dinas,”Ujarnya kepada awak media ini saat ditemui diruang kerjanya, Selasa (4/4).

Menurutnya, pemindahan pegawai itu hal wajar karena mereka merupakan pegawai Dinkes yang diperbantukan sebagai dosen di kampus itu berdasarkan nota tugas dari kepala dinas.

“Itu yang harus dipahami oleh Akper, mereka itu UPTD Dinas, jadi kita yang atur, bukan mereka yang mau atur kami apalagi tidak mengindahkan surat keputusan dari kepala dinas, ini namanya arogan,”Tegasnya.

Sementara itu Kepala Dinkes Kabupaten Buton, Sumardin mengatakan, Direktur Akper tidak mengerti aturan kepegawaian. Menurutnya semua pegawai di Akper Buton sewaktu-waktu bisa dipindahkan sesuai kebutuhan.

“Saya kira kalo dia pertanyakan itu, berarti tidak mengerti tentang status kepegawaian,”jelasnya.

Menurut Sumardin, pihaknya juga tidak menuntut kemungkinan juga akan memindahkan Direktur Akper jika memang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pegawai di Dinas Kesehatan.

“Direkturnya juga sah-sah saja kita pindahkan kalau itu diperlukan, tapi kita masih pertimbangkan karena dia masih merangkap sebagai direktur,”Pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya,Direktur Akper Buton,Muslimin Siraja,mempertanyakan tentang keempat pegawainya ke puskesmas di wilayah Kabupaten Buton.

Keempat pegawai itu masing-masing berinisial KA,LA,NF,dan HW yang bertugas di Puskesmas Kapontori,Wabula,Wolowa dan Tuangila Kecamatan Kapontori yang juga mengajar di Akper Buton sebagai dosen luar biasa.

LA ODE ALI / HERMAN

Komentar