tegas.co, YOGYAKARTA – Dalam peringatan Hari Anak Nasional (HAN) tingkat Provinsi Daerah Istimewah Yogyakarta (DIY) tidak kurang 1000 anak hadir meramaikan dari berbagai Kabupaten/Kota DIY di Monumen Serangan Umum 1 Maret, Kamis (3/8).
Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat (BPPM) DIY mengatakan, peringatan tersebut semata-mata untuk memberikan dukungan dan perlindungan kepada anak-anak yang mana saat ini maraknya perilaku-perilaku yang kurang baik menyasar kepada mereka.
“Konvensi Hak anak yang telah diratifikasi oleh Pemerintah Indonesia mengamanatkan bahwa setiap anak mempunyai kewajiban diantaranya menghormati orang tua, wali, guru, mencintai keluarga, teman dan melaksanakan kewajiban terhadap negara dnan agamanya,” kata Arida.
Sebelum kegiatan puncak tersebut, kata Arida, anak-anak tersebut telah mengikuti rangkaian kegiatan Festival Among Bocah dan Dolanan Anak dan berbagai seminar mengenai Advokasi Hak Sipil dan Perlindungan Anak yang telah dilaksanakan beberapa waktu lalu.
“Kegiatan tersebut sebagai implementasi nilai-nilai luhur mengangkat kecintaan anak-anak pada budaya lokal di Daerah Istimewa Yogyakarta,” ujar Arida.
Wakil Gubernur DIY, Paku Alam X dalam kesempatan tersebut mengharapkan, Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota bisa lebih memperhatikan hak-hak anak-anak disetiap daerahnya masing-masing.
“Harapan saya tentu, hak-hak anak bisa lebih diapresiasi apalagi kita melihat Intoleransi dan Radikalisme sangat prihatin yang justru dimulai pada usia dini. Provinsi, Kabupaten dan Kota bisa lebih memperhatikan ini,” ungkap Kanjeng Gusti.
Kanjeng Gusti menambahkan, semoga kedepan program-program anak yang telah direncanakan dan dibuat oleh Pemerintah terkait bisa secara perlahan semuanya bisa terpenuhi.
NADHIR ATTAMIMI
PUBLISHARE : WIWID ABID ABADI