Kementrian Sosial (Kemensos) memberikan bantuan berupa uang tunai sebesar Rp 2.891.349.625.
Bantuan tersebut diberikan pemulihan kerusuhan yang terjadi 5 Juni 2019 lalu, antara warga desa Gunung Jaya dan Sampobalo, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara.
“Nantinya dua desa korban kerusuhan itu mendapatkan bantuan tersebut,”jelas Bupati Buton La Bakry, ditemui di kantornya, Rabu (17/7/2019).
Menurut La Bakry, bantuan itu terdiri dari beberapa jenis, diantaranya Huntara (hunian sementara) sebesar Rp 25 juta, santunan ahli waris 2 orang Rp 15 juta, bantuan logistik Rp 943.349.625, bahan bangunan 61 unit rumah sebesar Rp 1.185.000.000, isi hunian tetap (huntap) 61 unit sebesar Rp 3 juta = Rp 183 juta, usaha ekonomi produktif 30 KK Rp 5 juta = Rp 150 juta, keserasian sosial Rp 150 juta = Rp 300 juta dan kearifan lokal Rp 50 juta = 100 juta.
Sambungnya, nantinya bantuan tersebut diserahkan langsung kerekening masyarakat penerima. Diperkirakan transfer bantuan tersebut sudah masuk direkening penerima.
Ditambahkannya, bantuan yang berupa uang tunai, diwajibkan dibelanjakan sesuai peruntukannya, misalnya mereka belanjakan perabot rumah tangganya dan lain-lain.
“Karena bantuan dari Provinsi hanya badan bangunan rumah, tidak ada WC, dapur dan perabotan rumah tangga,”ujarnya.
Lanjut La Bakry, bantuan dari Kemensos ini diperuntukan untuk menspport bangunan yang sudah ada, sehingga nanti konsepnya tidak lagi hunian sementara (huntara), namun sudah hunian tetap (Huntap).
Dijelaskan pula, anggaran itu dapat diambil secara serentak, apabila sudah di instruksikan pemerintah Buton melaui Dinas Sosial untuk bisa mengambil uang tersebut di Bank dan digunakan sesuai perkembangan pembangunan rumahnya.
Untuk diketahui, bantuan tersebut dalam waktu dekat ini sudah bisa diambil. Dan tentunya semua bantuan itu, tidak besar adanya, namun cukup untuk menstimulan ekenomi keluarga.
SUPARMAN