Sebanyak 22 orang produsen kuliner lokal, Kasuami, di Kendari belajar teknik penjualan baik secara online maupun offline, Selasa (6/8). Mereka mendapatkan bimbingan dari mahasiswa yang tergabung dalam KKN PPM Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Uiversitas Halu Oleo Kendari.
Plh. Walikota Kendari, Nahwa Umar, mengatakan untuk meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap pangan lokal agar tidak tergerus dengan adanya pangan impor diperlukan adanya inovasi dengan tampilannya dibuat menarik, cita rasa kekinian, dan harga yang bersaing.
“Output yang kami harapkan adalah berkembangnya industri pengolahan pangan berbasis bahan baku lokal sebagai penggerak dalam pengembangan diversifikasi pangan”, kata Nahwa.
Usai pengukuhan kegiatan dilanjutkan dengan sosialisasi mengenai kaopi. Dalam sosialisasi tersebut dipaparkan bahwa kaopi tidak hanya dapat diolah menjadi kasuami saja tapi juga dapat diolah menjadi aneka makanan lainnya seperti kukis, muffin, cake, dan makanan kekinian lainnya.
Omzet yang didapat dari penjualan produk olahan pangan tersebut lumayan. Rio Bravo Malau, salah satu mahasiswa peserta KKN PPM menuturkan dalam seminggu mereka bisa meraup penghasilan hingga lebih dari Rp 3 juta.
Sebanyak 22 orang produsen kuliner lokal kasuami dikukuhkan sebagai pengurus Ikatan Pengrajin Produk Pangan Lokal (IP3L) Kasuami Kota Kendari periode 2019 oleh Pelaksana Harian Walikota Kendari Hj. Nahwa Umar, SE. MM di Ruang Pola Kantor Walikota Kendari, Selasa (6/8).
Pengukuhan ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kesejahteraan pengerajin kaopi (bahan dasar pembuatan kasuami), memperbaiki mutu dari pangan lokal.