Pemenang sayembara melalui aplikasi Suar (Satu Jari) Wakatobi resmi diumumkan. Alhasil, sebanyak 22 orang terpilih sebagai pemenang, dan telah menerima hadiah dari H Arhawi, dikediamannya, Bente, Wangi-wangi, Kabupaten Wakatobi, Senin (30/12/2019).
Hadir dalam acara penyerahan hadiah sayembara itu sejumlah tokoh daerah seperti Ediarto Rusmi (mantan wakil bupati), Dariono Moane (mantan Ketua DPRD), Usman Baga, dan sejumlah tokoh lainnya.
Arhawi mengatakan, aplikasi Suar Wakatobi yang belum sebulan diluncurkan itu merupakan program inisiatifnya, guna mendorong partisipasi masyarakat ditiap-tiap pulau. Langkah itu, katanya lagi adalah bagian dari misi kelima pemerintah saat ini yakni bagaimana membangun pemerintahan inovatif dan partisipasi melalui IT.
“Langkah ini adalah dari inisiatif saya sendiri. Aplikasi ini didesain mudah agar bisa diakses semua orang terutama bagi masyarakat di Pedesaan dan Kelurahan yang ada di Kabupaten Wakatobi,” tambah Arhawi.
Ia menyebut, sejauh ini follower atau peserta satu jari Wakatobi itu telah mencapai angka dua ribuan orang. Berbagai saran dan masukkan dari masyarakat. Kendati pun, hasilnya telah terpilih 22 orang.
“Melalui aplikasi ini, semua saran dan masukkan dari masyarakat secara langsung saya tahu. Olehanya itu, aplikasi ini kita harapkan akan menjadi pelita dan penerang. Khususnya, bagaimana mencerdasakan anak-anak kita untuk tahu tentang IT,” ujarnya.
Lebih jauh lagi ia mengungkapkan, aplikasi suar Wakatobi nantinya akan memudahkan pemerintah untuk menjangkau aspirasi masyarakat hanya dengan melalui satu aplikasi saja. Disisi berbeda, melalui pendekatan itu, ia memiliki cita-cita bagaimana menciptakan kemajuan didaerah melalui sarana jejaring (gadget).
“Kedepan, aplikasi Suar Wakatobi akan direplikasi dalam kerja-kerja ditiap OPD,” ucapnya.
Sementara, Yuyun Safitri, salah satu penerima hadiah mengatakan syukur telah menjadi pemenang unggulan sayembara, bahkan ia tak menyangka aspirasi ia keluhkan itu mampu membawa dirinya sebagai peraih sepeda motor.
“Saya memberi tanggapan tentang Pariwisata. Wisata Wakatobi cepat atau lambat disorot sebagai wisata unggulan sehingga Pemda harus menyeimbangkan antara sumber daya alam (SDA) dimiliki Wakatobi dan sumber daya manusia (SDM)nya terutama bagaimana masyarakat didorong membangun usaha mandiri,” ungkapnya.
Selain itu, kata dia, mengenai pembangunan daerah terutama sarana jalan pulau Binongko. Pulau terkenal dengan tukang besi itu mestinya dibangun sama daerah lainnya di Wakatobi sehingga keseimbangan pembangunan dan keadilan tercapai.
“Saya tidak percaya saya mendapatkan hadiah sepeda motor,” ucap warga palahidu ini.
RUSDIN