Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
Berita UtamaPendidikanSultra

Dua Mahasiswa Unsultra Diinterogasi Petugas Immigration Singapore, 18 tidak Berangkat

1099
×

Dua Mahasiswa Unsultra Diinterogasi Petugas Immigration Singapore, 18 tidak Berangkat

Sebarkan artikel ini
Mido Mahasiswa Pasca Sarjana Hukum Unsultra saat berada di Malaysia, Selasa (3/3/2020). FOTO: ISTIMEWA

Dua mahasiswa Pasca Sarjana Hukum Unversitas Sulawesi Tenggara (Unasltra) angkatan pertama tertahan dan mendapat interogasi dari pihak ICA atau Otoritas Imigrasi dan Pemeriksaan (Immigration and Checkpoints Authority), Selasa (3/3/2020).

Kedua mahasiswa pasca sarjana hukum unsultra yang dinterogasi petugas ICA Singapore adalah Mas’ud dan Mido. Saat pemeriksaan keduanya dijemput oleh seorang petugas Immigration and Checkpoints Authority), lalu diperhadapkan oleh beberapa anggota ICA yang berada di duga dalam ruangan operator.

“Mido move forward. Mido majukan ke depan,”kata salah seorang petugas ICA di ruang operator. Petugas lainnya bertanya dalam bahasa Indonesia. Berapa orang kamu (Mido) kesini. “15 orang pak, dia (Mas’ud) salah satunya,”jawab Mido dengan santun kepada petugas ICA Singapore.

Dari kiri Mas’ud, Mido Jamarin Rice, Jeryanto, Udin dan Bambang saat di Singapore FOTO: MAS’UD

Usai menginterogasi Mido, selanjutnya, aparat ICA Singapore memanggil Mas’ud dalam bahasa Inggris.”Move forward. Mas’ud maju di depan. petugas ICA mempertanyakan KTP dan tiket kunjungan ke Singapore.”There is a KTP and a ticket to visit Singapore. (Ada KTP dan tiket kunjungan ke Singapore),”tanya petugas ICA di ruangan operator di lantai yang tidak diketahui dengan tombol pintu menggunakan kode rahasia.

KTP diserahkan, sementara tiket kunjungan dari Makassar – Singapore tidak dapat diperlihatkan. Atas kejadian itu, petugas ICA lalu memproses dan menghadirkan 3 petugas ICA lainnya.

“Ketiga petugas menanyakan pertama,”Apakah nama kamu cuma Mas’ud tidak ada tambahan lainnya.”Ia cuma itu, tidak ada tambahan,”jawab Mas’ud kepada ketiga petugas ICA.

Petugas lainnya menyodorkan selembar kertas dan menganjurkan menulis dari mana, mampir dimana dan mau kemana, berapa jumlah uang dan berapa lama di Singapore.

Selain itu, petugas ICA juga mempertanyakan aktifitas selain kuliah,”Kamu penuh waktu kuliah atau ada pekerjaan lain,”tanya petugas itu.”Selain kuliah saya aktif bekerja mengelola media online,”jawab Mas’ud kepada petugas ICA.

Petugas ICA kembali bertanya, mengelola media online yang anda miliki berarti “Wartawan”?. “Ia wartawan,”kata Mas’ud. “Apa saja yang anda (Mas’ud) liput, apakah umum atau khusus?,”tanyanya lagi petugas ICA itu. Media yang kami kelolah meliput secara umum dimana saja dan kapan saja,”jawab Mas’ud.

Mas’ud saat di Singapore FOTO ISTIMEWA

Setelah interogasi itu, petugas ICA meminta link dan nama media serta nomor handphone yang kemudian semua diakses dan dihubungi. Selanjutnya petugas lainnya menjemput dan mengantar ke pintu masuk ke Singapore.

Pasca Sarjana Hukum Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) di Kendari membawa 17 orang ke Malaysia, sejak Minggu (1/3/2020). Ke 17 orang tersebut, terdiri, 6 dari universitas sebagai pendamping yaitu, Ketua Yayasan, Dr. M. Yusuf, Rektor, Prof Andi Bahrun, Direktur Pasca Sarjana, Dr. LM Bariun, Ketua Prodi, Dr. Hj. Suriani, Seketaris prodi, Hijriani, SH. MH.

Sementara 11 Mahasiswa pasca sarjana hukum yakni, Lukman Abunawas, Prisky Riuzo Situru, Mas’ud, La Ode Junaiddin.S, Jamarin, Mido, Rizky Wahyuningsih, Agus Umar, Jerianto Patulak, Bambang E.P dan Marlin.

Kegiatan pasca hukum Unsultra ini merupakan program Benchmarking International Learning Experience Tri Darma Perguruan Tinggi, mulai 1 – 6 Maret 2020. Pada 6 Maret 2020 mendatang, Mahasiswa akan kembali ke tanah air (Indonesia). Angkatan pertama 2019 berjumlah 29 Mahasiswa, 18 diantaranya belum mengikuti kegiatan ini karena sedang berhalangan.

Ke Singapore adalah hari ketiga dari Johor Bahru menyeberang menuju Singapore di Orchard Road, Masjid Al Falah. Merlion Patung Singa dan Esplanade. Lalu berakhir di Garden By the Bay. Rombongan ini didampingi oleh Tour Leader Agung dari Asia Edutravel. Kegiatan ini dilakukan untuk melihat penegakan hukum yang berlaku serta edukasi pendidikan melalui kebudayaan.

REDAKSI

error: Jangan copy kerjamu bos