Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
Berita UtamaDaerahOpiniTegas.co Nusantara

Kapitalisme Tak Mampu Atasi Pandemi

933
×

Kapitalisme Tak Mampu Atasi Pandemi

Sebarkan artikel ini
Nursyam (Anggota MT Khairunnisa Bal-Tim)

TEGAS.CO., NUSANTARA – Wajah buruk kapitalisme terbuka. Kasus Corona yang tak kunjung selesai akhirnya membuka fakta ketidakmampuan sistem ini dalam menangani wabah. Ya adanya virus Corona menimbulkan berbagai permasalahan dalam sistem kesehatan, sosial, juga di sektor ekonomi.

Sejak pertama kali diumumkan kasus Corona masuk di Indonesia hingga saat ini sudah memasuki bulan ke 6. Namun tanda-tanda akan berakhirnya wabah belum juga terlihat, yang ada justru pasien positif Corona semakin bertambah. Salah satu daerah yang mengalami penyebaran Corona paling banyak adalah daerah DKI Jakarta, seperti dikutip dari media (CNN Indonesia)

Jumlah kasus positif virus Corona di DKI Jakarta tembus 30.092/ Senin(17/8). Melihat pertambahan Corona yang rata-rata mencapai angka di atas 500 perharinya. Maka jika hal ini menimbulkan kekhawatiran sehingga pemerintah DKI Jakarta berencana melakukan karantina bagi setiap warga yang terpapar Corona guna menekan penyebaran virus.

Wakil gubernur DKI Jakarta Riza Patrio mengatakan bahwa pihak mereka sedang menggodok regulasi larangan isolasi mandiri. Mereka mengambil keputusan dan menyepakati GOR sebagai tempat isolasi bagi para pasien positif Corona. Beliau juga menyampaikan bahwa target utama Pemprov yakni menyasar pasien di kawasan padat penduduk. (Akurat.com)

Namun anggota DPRD DKI Fraksi PDIP Gilbert Simanjuntak menilai wacana pemerintah provinsi DKI Jakarta untuk meniadakan isolasi mandiri bukan keputusan yang tepat. Menurut dia, hal tersebut bisa menambah beban tenaga kesehatan karena sebagian besar pasien Covid 19 adalah orang tanpa gejala (OTG) yang tidak terlalu membutuhkan perawatan. Tambahnya lagi (OTG) sebagian sakitnya ringan dan tidak butuh perawatan.

Padahal langkah yang paling baik diambil sejak awal menangani Corona adalah dengan mengkarantina pasien guna menghentikan penyebaran virus.

Inilah wajah kapitalisme yang tidak pernah mampu menyelesaikan persoalan dengan tuntas meskipun ada solusi yang di lakukan namun tidak menyelesaikan persoalan hingga ke akarnya. Harus diketahui bahwa sebelum wabah Corona masuk di Indonesia segudang persoalan yang tak mampu diselesaikan. Contohnya saja kasus korupsi yang macet di tengah jalan, kasus narkoba yang tak terselesaikan. Alhasil munculnya virus Corona menambah rumit permasalahan yang sudah ada. Sehingga untuk menyelesaikan persoalan tersebut ibarat mengurai benang kusut yang tidak diketahui ujung pangkalnya alias mustahil.

Sistem kapitalisme tak mampu menyelesaikan wabah virus Corona. Sebab sistem ini merupakan hasil pemikiran manusia, yang mana diketahui bahwa manusia merupakan makhluk yang lemah penuh dengan keterbatasan. Sehingga wajar jika di setiap permasalahan yang muncul tidak pernah terselesaikan. Sistem kapitalis berbeda dengan sistem Islam, karena Islam selain dari sebuah agama, Islam juga adalah ideologi yang lengkap. Islam mengatur semua hal dan memberikan solusi atas semua persoalan, seperti cara mengatasi wabah atau penyakit menular. Peraturan di dalamnya lengkap akurat dan sempurna.

Kasus mengenai penyakit menular pernah terjadi di masa Rasulullah SAW yakni penyakit kusta. Berbagai langka dilakukan untuk mencegah penularan virus, sebelum ditemukan obat atau vaksin. Rasulullah melakukan karantina atau isolasi terhadap pasiennya. Rasulullah pun memerintahkan umatnya agar tidak mendekati wilayah yang sedang terkena wabah. Begitu pun sebaliknya jika sedang berada di tempat yang terkena wabah, mereka dilarang untuk keluar. (HR. Al Bukhari). Oleh itu karantina sebenarnya sudah diterapkan oleh Rasulullah untuk mencegah wabah penyakit menjalar ke wilayah lain.

Selain itu Islam juga menyediakan layanan kesehatan yang berkualitas, sebab negara memang berkewajiban untuk menyediakan fasilitas seperti rumah sakit, klinik, laboratorium medis, apotek, negara juga wajib mengadakan pabrik yang memproduksi peralatan medis dan obat-obatan menyediakan SDA, baik dokter apoteker, perawat, psikiater, penyuluh kesehatan dan lain sebagainya. Pelayanannya pun diberikan secara gratis kepada seluruh rakyat tanpa memandang rupa.

Adapun pembiayaan diambil dari Baitul mal, yakni hasil dari semua kekayaan yang di kelola negara, zakat, jizyah yakni penerimaan negara dari non-muslim khususnya ahli kitab. Maka dengan itu, apabila terjadi kasus wabah penyakit menular bisa dipastikan negara akan sigap membangun rumah sakit mengkarantina pasien, juga membangun tempat karantina darurat serta mendatangkan bantuan tenaga medis.

Sistem Islam datang dari Allah yang maha sempurna sehingga sistem Islam sudah dipastikan kesempurnaannya, tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan dalam Islam. Oleh itu jika masyarakat ingin terbebas dari semua persoalan yang dialami saat ini jalan satu satunya adalah kembali kepada Islam. Wallahu a’lam bishowab.

Penulis: Nursyam (Anggota MT Khairunnisa Bal-Tim)

Editor: H5P

error: Jangan copy kerjamu bos