Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
Adat Budaya

Masyarakat Adat Buton Gelar Ritual Tola Bala Warisan Leluhur

1202
×

Masyarakat Adat Buton Gelar Ritual Tola Bala Warisan Leluhur

Sebarkan artikel ini
Suasana Baca Doa Ritual Tola Bala. Foto : JSR

TEGAS.CO,. BAUBAU – Masyarakat adat Buton dalam rangka melestarikan budaya dan warisan leluhur menggelar ritual Tola Bala yang bertempat di Piri Muhammad Kali Baubau kelurahan Melai, kecamatan Murhum. Jumat (05/02/21).

Ketua Masyarakat Adat Buton, Alvian mengungkapkan bahwa tolak bala dapat diartikan sebagai mitigasi, yaitu tindakan pencegahan. Hal tersebut bisa juga diartikan sebagai penangkal bencana. Tola bala biasanya dikaitkan dengan kegiatan spiritual dan mistik.

“Segala bencana atau bahaya itu semua atas kehendak Allah SWT. Misal bahaya penyakit, bencana alam, dan lainnya. Tentu tidak ada orang yang menginginkan musibah datang menimpa dirinya. Di mana musibah itu bisa datang kapan dan di mana saja tanpa terduga manusia”, jelasnya.

“Meski kita tak bisa menolak apapun yang telah ditakdirkan Allah, sebagai umat muslim kita dianjurkan untuk berikhtiar, berdoa, dan memohon keselamatan dari segala musibah”, lanjutnya.

Salah satu caranya ialah dengan melantunkan doa tolak bala agar terhindar dari segala macam bencana, musibah, malapetaka dan berbagai hal buruk lainnya.

Ia juga menambahkan, bahwa sebagai penerus yang mendapatkan peringatan spiritual lewat leluhur maka sudah sepantasnya menggelar upacara adat Tola Bala tersebut yang bertempat di Piri Muhammad kali Baubau yang memiliki banyak nama serta harus  melewati empat kelurahan yang ada di kota Baubau ini.

Kali Baubau Piri Muhammad sebagai Tempat Ritual Tola Bala. Foto : JSR

“Kami percaya di tempat ini sakral dan menjadi salah satu tempat untuk munajat kepada sang pencipta lewat media ritual yang dilakukan”, imbuhnya

Ritual Tola Bala dimulai dengan memberikan sesembahan ayam putih yang sudah dibersihkan agar suci, lalu dilanjutkan dengan membaca doa. Dilengkapi lima buah talang haroa kemudian dibungkus kain putih setelah itu ada pembacaan Kabanti Bula Malino.

Kabanti Bula Malino mencakup semua aspek kehidupan yang memberikan petuah sebagai literatur jiwa juga punya makna spiritual yang sangat mendalam. Kemudian ritual terakhir akan ditempatkan sesaji yang terdiri dari Sirih dan Gambir sebagai pelengkap ritual.

Reporter : JSR

Editor : YA

Terima kasih

error: Jangan copy kerjamu bos