TEGAS.CO.,WAKATOBI – Bandara Udara Maranggo resmi miliki Pemerintah Wakatobi. Hasil usaha ini berkah kerja keras semua pihak, terkhusus tim Komisi Pemberantas Korupsi (KPK), di kepemimpinan Arhawi.
Sebelumnya, Pemerintah Buton enggan melepas aset yang dibangun oleh pihak asing tersebut. Penyerahan aset Bandara Udara Maranggo oleh Pemerintah Buton ke Pemerintah Wakatobi ini dilangsungkan di Hotel Claro, Kendari, Senin (7/6/2021).
Bupati Wakatobi Arhawi mengatakan penyerahan aset Bandara Udara Maranggo merupakan anugrah dan kabar gembira untuk masyarakat Wakatobi. Pasalnya, sejak lama Pemkab berupaya, sehingga dapat membuahkan hasil.
“Setelah 18 tahun kita ber-Wakatobi, sekarang Bandara Maranggo resmi milik masyarakat Wakatobi,” ungkapnya saat ditemui usai penerimaan aset tersebut.
Ia menuturkan, aset Bandara Udara Maranggo yang diserahkan di akhir masa jabatannya merupakan sebuah apresiasi sebagai bentuk keseriusan pemerintah di bawah kepemimpinannya.
“Ini bentuk apresiasi semua pihak sebagai bukti keseriusan pemerintahan saya, dan ini adalah hadiah di akhir masa jabatan saya untuk masyarakat Wakatobi,” ucap Arhawi.
Perlu ditahu, penyerahan aset Bandara Udara Maranggo merupakan bentuk tindak lanjut hasil sidang paripurna DPRD dan Pemkab Buton pada bulan Mei lalu. Bandara udara Maranggo yang terletak dipulau Tomia, dengan luas tanah 324.400 M2.
Hal ini dilandasi dengan Undang-undang Nomor 23 tahun 2003 tentang pembentukan kabupaten baru yakni Wakatobi, Bombana dan Kabupaten Kolaka Utara Provinsi Sulawesi Tenggara.
Dimana pasal 16 ayat (1) huruf b ditentukan bahwa Bupati Buton menginventarisi, mengatur dan melaksanakan penyerahan sesuai dengan peraturan perundang-undangan kepada pemerintah kabupaten Wakatobi.
Acara ini dihadiri oleh ketua KPK, Sekretaris daerah Prov. Sultra, direksi PLN, Ka kanwil BPN provinsi Sultra, Ketua DPRD Kabupaten Wakatobi serta tamu undangan.
Reporter: Rusdin
Editor: H5P