Example floating
Example floating
Indonesia

Buka Munas Kadin VIII, Jokowi Tekankan Pentingnya Vaksinasi untuk Pemulihan Ekonomi

1060
×

Buka Munas Kadin VIII, Jokowi Tekankan Pentingnya Vaksinasi untuk Pemulihan Ekonomi

Sebarkan artikel ini
Presiden RI joko widodo saat pembukaan Munas Kadin Indonesia

TEGAS.CO., NASIONAL – Pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) VIII Kantor Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dibuka langsung oleh Presiden Repulik Indonesia (RI), Joko Widodo di pelataran masjid Al-Alam Kendari. Rabu (30/06/2021).

Giat pemilihan ketua bagi pengusaha Indonesia itu mengusung tema “Percepatan Vaksinasi untuk Mendorong Pemulihan, Akselerasi, dan Transformasi Ekonomi Menuju Indonesia Maju”.

Mengawali acara, para peserta Munas menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dilanjutkan dengan Hymne dan Mars kadin.

Ketua Kadin Indonesia, Roslan Perkasa dalam kesempatan tersebut menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada seluruh kabinet Indonesia Maju yang selama ini selalu bersinergi dan berkolabirasi dengan Kadin Indonesia.

Atas kerja sama yang baik itu, kata Rosan, Kadin Indonesi telah banyak menciptakan pengusaha baru dan meningkatkan usaha kecil menengah di Indonesia.

“Tidak terasa lima tahun telah berlalu dan kini Kadin Indonesia harus mencari nakhoda baru, untuk itu saya sangat mengapresiasi Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie yang mau secara berdampingan maju mencalonkan diri sebagai Ketua Kadin Indonesia,” ujar Roslan.

Di tempat yang sama, Presiden RI menekankan pentingnya penjagaan protokol kesehatan guna menekan angka pertumbuhan corona virus disease-19 (Disease-19) di Indonesia.

Kadin Indonesia

Menurut Jokowi, masyarakat tidak boleh lengah dan harus terus menggalakan vaksinasi secara masal agar Covid dapat menghilang dari bumi pertiwi.

“Jika vaksinasi terus digalakan, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia akan kian baik, karena jika kita bercermin dari beberapa negara tetangga salah satunya Thailand, angka penurunan Covid-19 di negaranya dapat meningkatkan kepercayaan konsumen dan investor.

Namun, Presiden juga menegaskan agar bangsa Indonesia tidak hanya mementingkan pertumbuhan ekonomi semata dan tidak melirik tingkat kesehatan masyarakat, tetapi juga jangan sampai hanya mementingkan kesehatan namun tidak melirik ke perekonomian.

“Keduanya, harus seiring sejalan karena jika hanya salah satunya yang dipentingkan maka negara kita akan pincang,” jelas orang nomor satu RI itu.

Arsjad Rasjid (kanan) dan Anindya Bakrie (kiri)

Presiden juga mengingatkan masyarakat agar selalu waspada dan dapat bercermin dari negara India yang memiliki lonjakan ekapomensial yang cukup tinggi. Bahkan angka kasusnya mencapai hingga 370.000 (tiga ratus tujuh puluh ribu) tiap harinya.

Selain India, jelas presiden, Inggris, USA, Israel, dan beberapa negara lainnya juga dapat dijadikan pelajaran untuk rakyat Indonesia, karena rata-rata negara tersebut, sebelumnya sudah memiliki angka positif yang landai, namun karena sedikit kelalaian pada akhirnya angka kasusnya kembali melonjak.

Hal tersebut, tukas presiden, hampir sama dengan Indonesia, dimana angka kasus di Indonesia pada Januari terhitung 66 persen kemudian landai pada pertenghan Mei menjadi 15 persen. Namun, pasca liburan lebaran, angka kasus meningkat hampir dua kali lipat lebih.

“Terus terang harus saya katakan dengan sejujurnya sekarang angka kasus kita yang dirawat, salah satunya di Wisma Atlet sudah mencapai 92 persen,” beber presiden.

“Kita masih harus waspada, jangan sampai lengah, karena Cocid telah menghancurkan semua sektor kehidupan kita” tegas presiden.

Presiden juga membeberkan, sampai saat ini, angka vaksinasi di Indonesia sudah mencapai 42 juta dosis dan menjadi urutan ke 11 di dunia. “Anka tersebut cukup baik, namun akan terus kita tingkatkan”.

Presiden Joko Widodo saat hadiri 1.000 vaksin di kantor gubernur Sultra

Mulai Juli ini, jelas presiden, pemerintah RI mulai mencanangkan 1 juta vaksin perhari, 2 juta perhari pada bulan Agustus dan akan terus ditingkatkan ditiap bulannya.

Adapun target jumlah vaksinasi pada bulan Juli kurang lebih 24 juta, Agustus 43 juta, November 53 juta dan seterusnya akan ditingkatkan jumlahnya.

“Asalkan vaksinnya tersedia, saya yakin program ini akan sukses,” tutup presiden.

Presiden juga menyampaikan ucapan terimaksihnya kepada Kadin di seluruh Indonesia karena telah bergotong royong menyukseskan vaksinasi dengan membeli vaksin secara mandiri dan melakukan vaksinasi kepada seluruh karyawan pelaku usaha.

Turut mendampingi Presiden dalam penerbangan menuju Provinsi Sulawesi Tenggara antara lain, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI M. Tonny Harjono, Komandan Paspampres Mayjen TNI Agus Subiyanto, dan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.(Adv)

B_Khan/H5P

Terima kasih

error: Jangan copy kerjamu bos