Seminar Nasional Konservasi Maritim Wakatobi

Ilustrasi

TEGAS.CO,. SULAWESI TENGGARA – Pelepas kepenatan selama lock down sebagai alternatif refreshing/berwisata alam Wanci WAKATOBI, September-Oktober 2021 Era pandemi covid-19 telah membawa dampak dalam berbagai aspek kehidupan lokal, nasional dan global baik dari segi sosial, ekonomi dan lingkungan serta kesehatan perorangan menyangkut psyicology efek karena berbagai kekangan selama menjalankan 3M (jaga jarak, cuci tangan dan pakai masker).

Pembatalan rencana civitas akademik UNM (Makasar) berkunjung di salah satu perguruan tinggi ternama Malaysia karena alasan Malaysia lock down, maka ditunjuklah Wakatobi sebagai alternatif rencana kunjungan untuk pengabdian masyarakat Universitas Negeri Makasar (UNM) sekaligus menyelenggarakan seminar nasional sehari untuk memaksimalkan nilai tambah selama pengabdian masyarakat di Wakatobi. Wakatobi merupakan daerah konservasi maritim di Sulawesi Tenggara yang diakui dunia dengan terumbu karang terluas dan memiliki keanekaragaman hayati laut tinggi.

Persiapan internal UNM dilakukan Prodi Pasca Sarja, S3 PKLH (Pendidikan dan Kependudukan Lingkungan Hidup) dan juga komunitas masyarakat asal Wakatobi di rantau, utamanya yang tinggal di Kota Baubau dan sivitas akademi perguruan tinggi di Wakatobi, diskusi fokus group terarah telah diselenggarakan dengan Perguruan Tinggi Institute Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah (ITBM) Wakatobi (14 Juli 2021).

ITBM memberi dukungan karena dapat menaikkan akreditasi perguruan tinggi setempat dan tenaga pendidik bisa tampil dalam forum nasional. Bupati Wakatobi telah mengetahui rencana ini, Wakil Bupati Wakatobi Ilmiati Daud mengatakan bahwa sudah biasa menerima kegiatan seperti ini sebelumnya seperti yang dilakukan UNDIP, Univ. Sampoerna dan UGM. Dinas Tenaga Kerja Wakatobi meminta untuk menghadirkan pembicara seminar berlatar belakang kewirausahaan dalam rangka membentuk watak masyarakat Wakatobi berjiwa “enterpreneurs”.

Permintaan Dinas Koperasi, UKM dan Tenagakerja Wakatobi ditanggapi UNM dengan memperkenalkan Prof. Bahrani Rauf sebagai dosen kewirausahaan dan ketua LPM-UNM (dalam usulan).

Beberapa komunitas Wakatobi meminta untuk menghadirkan pakar bidang pendidikan utamanya dalam menanggapi isu-isu “Merdeka Belajar” baik pada Pendidikan Dasar-Menengah maupun di Perguruan Tinggi.

Prof. Andi Agustang, dosen Filsafat UNM, dosen terbang di UI dan UGM, juga pemberi masukan konsep merdeka belajar pada Mendikbud, Nadiem Makarim, sudah disampaikan (proses konfirmasi), dan berbagai upaya lain dilakukan untuk mensukseskan kegiatan ini. Dinas pemerintah setempat yang terlibat adalah: Dinas Kop, UKM dan Tenaga Kerja, Dinas Pendidikan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pariwisata, Dinas Kelautan dan Perikanan, serta Balai Taman Nasional Wakatobi.

Dinas Perhubungan Kota Baubau telah mempersiapkan dua Bus untuk perjalanan darat ke Wanci-Wakatobi (jalur Feri Kamaru-Wanci Wakatobi) bila ada peserta seminar nasional yang lewat Kota Baubau.

Rencana kegiatan sosialisasi seminar selanjutnya adalah mempresentasikan rencana ini di Kota Samarinda, khususnya di Universitas Mulawarman dan komunitas Wakatobi yang tinggal di Kota tersebut, dan juga perguruan Tinggi di Ternate agar mendapat dukungan publik lebih luas.

Biaya tentunya mengikuti hukum pasar, bila harga terjangkau akan banyak pembeli, siapkan perjalanan ke Wanci-Wakatobi untuk berwisata alam dan ilmiah, sekaligus silaturrahim dan untuk melepas kepenatan selama lock down Covid-19, bila melewati Kota Baubau cukup dengan uang Rp.200.000 sudah bisa menjangkau Wanci-WAKATOBI. Silahkan konfirmasi sebagai peserta dengan membayar Rp.250.000 sebagai donasi dan jaminan makan siang 1x dihari seminar, (Contak us, panitia: Sekertaris, Akmal (0812 4104 5017); Bendahara, Peni Setyowati (0821 2212 2273) juga Ketua, Sahirsan (082259012071).

Laporan : Redaksi

Komentar