
TEGAS.CO, BAUBAU – Ritual adat Ouwena Kanakea kembali digelar sebagai bagian dari Festival Batupoaro 2025, Senin (13/10/2025), di Kelurahan Nganganaumala, Kecamatan Batupoaro, Kota Baubau. Tradisi ini merupakan salah satu warisan leluhur masyarakat Buton yang mengajarkan nilai harmoni antara manusia, alam, dan Sang Pencipta.
Sumber mata air Ouwena Kanakea, yang terletak sekitar 300 meter dari jembatan gantung, dipercaya sebagai tempat suci yang pernah digunakan Syekh Abdul Wahid, penyebar Islam pertama di Pulau Buton, untuk berwudhu setelah tiba dari Burangasi. Karena itu, masyarakat setempat menyebutnya “Ouwena Ka Islami” — air yang mengislamkan atau air yang mensucikan.
Dalam tradisi masyarakat Buton, air dari sumber tersebut digunakan dalam berbagai upacara adat Islam kebudayaan seperti Posuo (pingitan) dan pengangkatan Sultan Buton. Kini, melalui festival ini, nilai-nilai tersebut dihidupkan kembali sebagai simbol kebersamaan dan penghormatan terhadap warisan budaya yang tak lekang oleh waktu.
Kegiatan tersebut turut dihadiri Wakil Wali Kota Baubau, Ir. Wa Ode Hamsinah Bolu, M.Sc, yang dalam sambutannya mengajak masyarakat, khususnya generasi muda, untuk aktif melestarikan budaya lokal.
Tonton video tiktok tegas.co di bawah ini 👇👇👇👍
“Saya mengajak kita semua, khususnya generasi muda, untuk terus aktif terlibat dalam pelestarian budaya. Jadikan kegiatan ini sebagai sarana mempererat silaturahmi dan memperkuat identitas kita sebagai bagian dari kekayaan budaya bangsa,” ujar Hamsinah Bolu.
Ia menegaskan bahwa ritual adat Ouwena Kanakea bukan hanya bentuk penghormatan terhadap leluhur, melainkan juga cerminan semangat gotong royong dan kebersamaan masyarakat Baubau.
“Mari kita syukuri acara ini dengan penuh hikmat. Semoga ritual adat Festival Batupoaro Ouwena Kanakea membawa keberkahan, keselamatan, dan kemakmuran bagi seluruh masyarakat Kota Baubau,” tambahnya.
Pemerintah Kota Baubau memberikan apresiasi kepada panitia, tokoh adat, dan masyarakat yang telah bekerja keras menyukseskan ritual ini sebagai bagian dari peringatan HUT Kota Baubau ke-24 sebagai daerah otonom dan Hari Jadi ke-484 tahun 2025.

Lebih dari sekadar prosesi adat, Ouwena Kanakea menjadi pengingat bahwa dalam derasnya arus modernisasi, nilai-nilai kearifan lokal tetap menjadi penuntun untuk menjaga keseimbangan antara manusia dan alam — sebagaimana air yang terus mengalir, membersihkan, dan menyatukan kehidupan.
PENULIS: JSR