Berita UtamaPolitikSultra

La Ode Darwin dan Janji Konsolidasi

94
×

La Ode Darwin dan Janji Konsolidasi

Sebarkan artikel ini
La Ode Darwin dan Janji Konsolidasi
Ketua DPD I partai Golkar Sultra, La Ode Darwin Foto: MAS’UD

KENDARI., TEGAS.CO – 2 November 2025 – Musyawarah Daerah (Musda) XI Partai Golkar di Kendari bukan sekadar penanda selesainya sebuah rapat, melainkan sebuah babak baru yang dilahirkan dari kesepakatan bulat para pemilik suara.

La Ode Darwin, Bupati Muna Barat, diangkat secara aklamasi. Ia kini memanggul beban sekaligus mahkota: Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk lima tahun ke depan, 2025-2030.

Pencalonan Darwin ibarat sungai yang mengalir deras, merangkul setiap cabang DPD II tingkat kabupaten/kota se-Sultra dalam satu muara dukungan. Suasana Musda XI DPD I Partai Golkar Sultra seolah mencerminkan soliditas yang telah lama diidamkan, sebuah persatuan yang menjanjikan musim semi baru bagi partai tua itu.

Sumpah di hadapan beringin
saat melangkah ke podium, di bawah sorot lampu yang memantulkan bayangan lambang beringin emas, wajah La Ode Darwin memancarkan campuran rasa syukur dan determinasi yang membara.

“Alhamdulillah, saya berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan. Insyaallah amanah ini akan saya jalankan dengan maksimal untuk memajukan Partai Golkar di seluruh kabupaten dan kota di Sulawesi Tenggara,” ujarnya, suaranya renyah dan penuh semangat, seperti janji yang baru diucapkan pada fajar.

Tonton video tiktok tegas.co di bawah ini 👇👇👇👍

Bukan sekadar perbaikan administrasi, melainkan penjahitan kembali serat-serat organisasi yang mungkin sempat tercerai. La Ode Darwin berjanji untuk menyentuh setiap jengkal struktural partai, dari level provinsi, kabupaten, kecamatan, hingga ke rumah-rumah pengurus desa.

Ia meyakini, akar rumput yang kokoh adalah satu-satunya jaminan untuk menghadapi badai kontestasi politik yang akan datang.

“Konsolidasi ini membutuhkan kerja sama dari kita semua agar Partai Golkar bisa kembali berkibar di semua wilayah Sulawesi Tenggara,” tambahnya, menekankan bahwa kejayaan adalah pekerjaan kolektif, bukan kesendirian sang pemimpin.

Selain janji ideologis, Darwin menyentuh aspek yang sering luput: kemartabatan fisik partai. Ia menyoroti kondisi kantor-kantor DPD II yang banyak ‘memperihatinkan’, bangunan-bangunan yang tak lagi representatif sebagai pusat perjuangan.

“Ini menjadi perhatian serius agar ke depan semua kabupaten dan kota punya kantor yang layak dan bisa mendukung perjuangan partai,” tegasnya. Di mata Darwin, kantor yang representatif adalah cerminan harga diri dan keseriusan partai dalam melayani rakyat dan menaungi kadernya.

Pandangan matanya jauh menerawang, melampaui Musda yang baru saja usai, menuju cakrawala Pemilu 2029. Targetnya ambisius, layaknya seorang panglima perang: merebut posisi Pimpinan DPRD di sebanyak mungkin daerah dan menambah signifikan perolehan kursi di DPRD provinsi, dari enam menjadi minimal sembilan kursi.

Namun, kekuatan sejati, baginya, tidak hanya diukur dari angka kursi, melainkan dari kedalaman pemahaman kader. Ia menekankan perlunya pendidikan politik yang berkelanjutan, sebuah sekolah kaderisasi yang tidak berhenti hanya menjelang pemilu. Partai, katanya, harus hidup, bernapas, dan mendidik setiap saat, menanamkan nilai-nilai kejuangan.

Dengan penabalan La Ode Darwin secara aklamasi, Musda XI Golkar Sultra bukan sekadar pergantian nakhoda. Ini adalah deklarasi tekad, sebuah sumpah untuk merajut kembali kekuatan, dari gedung-gedung yang diperbarui hingga ke sanubari setiap kader.

Pohon beringin di ujung timur Indonesia itu, kini telah menemukan juru siram baru, yang berjanji untuk menjadikannya kembali rimbun dan teduh bagi Sulawesi Tenggara.

PUBLISHER: MAS’UD