Walikota Kendari, Sulkarnain Kadir, mengatakan bahwa pertumbuhan UMKM di Kota Kendari mengalami peningkatan sebesar 14 persen. Namun perkembangan tersebut, belum diimbangi dengan perkembangan kualitas usaha
“Pertumbuhan UMKM di Kota Kendari mengalami peningkatan mengalami peningkatan sebesar 14%. Dari 11.837 pada 2017 meningkat menjadi 13.446 di tahun 2018,” kata Sulkarnain Kadir saat melantik Pengurus Asosiasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) periode 2019-2023, Rabu 8 Mei 2019.
Namun perkembangan tersebut, kata dia, belum diimbangi dengan perkembangan kualitas usaha. Salah satu penyebabnya, kata dia, disebabkan adanya permasalahan yang dihadapi para pelaku usaha UMKM.
“Dari sisi jumlah pertumbuhannya cukup baik namun kedepannya kualitasnya bisa diperbaiki ditunjukkan dengan meningkatnya daya saing UMKM,” ujarnya.
Sulkarnain juga mengakui bahwa akses modal selalu kerap dikeluhkan para pelaku UMKM. Karenanya ia berkomitmen untuk membantu, mengawal agar pelaku UMKM bisa mendapat akses.
Politikus PKS ini juga menyarankan para pelaku usaha kecil dan menengah di Kendari agar terus melakukan inovasi untuk memperluas daya jangkau hasil produksi mereka.
“Sekarang bisa memanfaatkan teknologi. Pelaku UMKM harus bisa beradaptasi dengan teknologi agar akses lebih mudah,” ujarnya.
Wali kota juga menitip pada pengurus asosiasi UMKM yang baru agar terus berkreasi dan membuat gagasan baru untuk menghidupkan organisasi.
“Asosiasi harus memberikan manfaat pada anggota, karena kalau anggota tidak merasakan manfaat maka organisasi akan mati suri bahkan bisa mati,” pungkasnya.
“Dengan dikukuhnya Asosiasi UMKM, kami berharap semakin banyak kreasi, inofvsi dan gagasan baru,” ujar Sulkarnain.
Populasi UMKM Kota Kendari semakin meningkat dari tahun ke tahun. Tercatat pada 2017, UMKM Kota Kendari 11.837 usaha dan meningkat pada 2018 berjumlah 13.046 usaha.
TIM