Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
Berita UtamaButonDaerah

Germap Buton, Tolak OBOR Alat Penjajahan China

1230
×

Germap Buton, Tolak OBOR Alat Penjajahan China

Sebarkan artikel ini
Germap Buton, Tolak OBOR Alat Penjajahan China
Terlihat Jusman, saat orasi di pasar Sabho beserta puluhan mahasiswa yang menolak proyek One Belt One Road (OBOR), Kamis (23/5/2019)

Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Pembebasan (Germap) Kabupaten Buton, menggelar aksi damai menolak proyek One Belt One Road (OBOR). Dimana diinisiasi oleh negara China yang tengah resmi ditandatangani oleh pemerintah RI, sebagai sebuah kerjasama antar negara dengan jumlah investasi Rp 1.288 triliun.

Korlap aksi Jusman, ditemui awak media tegas.co disela-sela orasi di pasar Sabho mengatakan, bagi China proyek ini tidak lain untuk memudahkan koneksi dagang antar negara Eropa dan Asia melalui jalur Sultra maritim.

“Dari 28 kerjasama antar Indonesia dan China pada proyek tersebut diyakini dapat merugikan Indonesia. Jadi kami menolak, sebab ini merupakan alat penjajahan China terhadap Indonesia,”jelas Jusman, Kamis (23/5/2019).

Kata Jusman, sesuai perkataan William A. Callahan dari London School of Economic menjelaskan, ambisi China dengan slogan “Asian for The Asian” adalah retorika baru yang jauh melampaui dari sekedar kerjasama ekonomi antar negara di kawasan Asia.

Dalam sistem demokrasi, lanjut Jusman yang rusak adalah bentuk kebijakan kerjasama antar negara, terlihat syarat akan kepentingan neokolonialisme untuk menguasai negara-negara berkembang dengan motif kerjasama tersebut.

“China memperlakukan proyek-proyek infrastruktur di bawah kebijikan Belt and Road itu sebagai utang dalam bentuk konsensi jangka panjang,”ujarnya.

Untuk itu, salah satu perusahaan China mengoperasikan fasilitas itu dengan konsesi 20 – 30 tahun dan membagi keuntungan dengan mitra lokal atau pemerintah setempat.

Berangkat dari itu, Germap Buton menyatakan, menolak dan mengecam keras sikap pemerintah RI menggadaikan kedaulatan negeri kepada penjajah dengan alasan investasi atau kerjasam bilateral.

Mengimbau pemerintah RI, membatalkan kerjasama bilateral dengan China dalam proyek OBOR karena Indonesia terjajah secara ekonomi dan politik.

Nantinya kata Jusman, Indonesia semakin terlilit dari utang kepada kapitalis sehingga berpotensi tergadainya berbagai aset negara termaksud SDA.

Untuk itu Jusman kembali mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat dan pemerintah untuk menjadikan islam sebagai satu-satunya acuan dalam segala aspek kehidupan, baik masyarakat berbangsa maupun bernegara dengan sistem KHILAFAH ISLAMIYAH yang bersumber dari Tuhannya manusia bukan dari manusia demi hadirnya kesejahteraan dan kemakmuran bagi rakyat dan negara Indonesia.

SUPARMAN

Terima kasih