Pusat Studi Sejarah Kebudayaan (PUSTAKA) Buton Utara berencana akan menggelar seminar Kepahlawanan. Hal ini disampaikan oleh Ketua Pustaka-Butur Nurlin Muhammad melalui pesan WhatsApp kepada wartawan tegas. co, Minggu(26/5/2019).
Nurlin menyatakan dukungannya secara kelembagaan terhadap pengusulan Sultan Himayatuddin atau Sultan La Karambau (Gelar Oputa Yi Koo) menjadi Pahlawan Nasional.
“Sekalipun dalam literatur sejarah, nama Buton sudah disebut dalam kitab Negara Kertagama karya Empu Prapanca tahun 1365, namun dalam sejarah nasional Indonesia selama ini terabaikan. Hal ini karena adanya stereotip sebagai penghianat akibat relasi Buton yang berdengan VOC pada masa penjajahan,”kata Nurlin yang juga merupakan Magister en Antropologia di Universitas Hasanuddin Makassar ini.
Namun, jika sejarah Buton dibaca lebih dekat, kita dapat melihat pergolakan politik era kolonial yang tidak kalah pentingnya dengan daerah lainnya di Indonesia. Ini yang dilakukan oleh Prof. Susanto Zuhdi dalam karyanya “Labu Rope, Labu Wana: Sejarah Buton Yang Terabaikan”. Salah satu tokoh yang disebut oleh Prof. Susanto Zuhdi dalam buku itu adalah Sultan La Karambau atau Himayatuddin yang bergelar Oputa Yi Koo.
Nurlin menjelaskan, Oputa Yi Koo adalah tokoh utama yang konsisten melawan VOC, baik ketika dua kali menjadi sultan Buton maupun ketika ia tidak lagi menjadi sultan. Oleh sebab itu, kegigihannya melawan penjajah Belanda ini patut disejajarkan dengan tokoh-tokoh di daerah lain yang telah lebih dahulu dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional. Melalui pengusulan ini, sejarah Buton dapat dilihat lebih jernih tanpa dikaburkan lagi oleh stereotip penghianat.
“Bentuk konkrit dari dukungan ini akan kami tindak lanjuti dengan surat Pernyataan Dukungan yang akan kami kirimkan kepada tim Pengusulan Sultan Himayatuddin menjadi Pahlawan Nasional yang di ketuai oleh Antropolog, Dr. Tasrifin Tahara, M.Si.,”paparnya.
Maka dari itu, pihaknya berharap, Pemerintah Daerah Kabupaten Buton Utara yang dipimpin oleh Drs. H. Abu Hasan, M.Pd dapat memberi dukungan terhadap upaya pengusulan Oputa Yi Koo sebagai Pahlawan Nasional mengingat tokoh ini punya jejak sejarah perjuangan melawan penjajah di Buton Utara.
S Y P