Ketua Himpas Mahasiswa Aceh Singkil Banda Aceh, Zazang menyayangkan acara festival internasional, terkesan seperti event tingkat kecamatan atau desa.
“Kegiatan festival internasional ini bukan meningkatkan destinasi wisata pulau banyak, malah menurunkan great wisata pulau banyak itu sendiri. Karena moment yang ditunggu – tunggu masyarakat ini banyak menuai masalah. Mulai dari baliho dan spanduk minim juga umbul umbul penyambutan juga minim bahkan tingkat penerangan lampu jalan saja tidak ada,”tegas Zazang.
Ia menambahkan, yang lebih parahnya lagi terpaksa pihak kepolisian menggunakan lampu senter untuk mengarahkan masyarakat masuk ke tempat acara.
“Salah satu festivalnya ialah budaya. Tapi sangat sayang duta wisata Aceh Singkil itu tidak memakai baju adat,”terang Zazang.
Menurutnya, event organizernya (EO) tak memahami situasi medan dan seakan tak mampu menset acara bahkan jauh dari kata harapan.
“Jadi saya sendiri bingung dari segi mana kita melihat ini festival internasional,”imbuhnya.
Penyelenggaraan Festival Pulau Banyak Internasional dibuka pada Senin malam 22 Juli 2019 di lapangan Pos AL Pulau Balai, Kabupaten Aceh Singkil, Selasa 23 Juli 2019. Acara dibuka Oleh Bupati setempat.
AHMAD JEKI