Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
Opini

Puisi: Narasi Sesat Radikalisme

4711
×

Puisi: Narasi Sesat Radikalisme

Sebarkan artikel ini
Puisi: Narasi Sesat Radikalisme
Mila Sari, S.Th.I

Terkoyak, terluka dan berdarah

Narasi Sesat yang tak terarah

Jadikan kondisi kian parah

Menjebak hingga membuat payah

Mereka muslim namun tak sama

Suka mengintimidasi dan provokasi

Tak beri peluang bagi syari’at

Mencekal jalan menuju cahaya

Memilih hidup dalam kubangan lumpur

Menjerat dalam gurita kemerosotan

Mengumpulkan noktah-noktah hitam

Hingga semua berubah kelam

Ini bukan tentang teori evolusi

Di Inggris atau juga di Prancis

Ini tentang pertiwi yang kian meringis

Yang lagi tak mampu membendung tangis

Ini bukan tentang atheis

Di Soviet, China atau Jermais

Bukan pula tentang kaum borjuis

Namun mengagungkan liberalis

Yang campakkan aturan Tuhan

Dengan kesombongan dan keangkuhan

Merasa diri paling hebat

Jadikan nafsu sebagai tuan

Cukup satu kata tuk menghancurkan

Cukup satu kata tuk menikam

Cukup satu kata tuk membunuh

Menumpas bibit-bibit kebangkitan

Bukan cadar kami yang salah

Tapi pemikiranmu terlalu dangkal

Bukan celana jingkrang yang tak boleh

Hanya kau yang jauh dari kata shaleh

Radikalisme teriak radikalisme

Sebab liberalisme yang begitu radikal

Menjalar merasuki hingga merusak nalar

Efek kebebasan yang kebablasan

Narasi sesat pembunuh karakter

Korbankan kejernihan pemikiran

Hanya demi ego dan kekuasaan

Yang berada di atas segala kepentingan

Lupa fungsi akal untuk apa dianugerahi

Sebab terganti nafsu yang menguasai

Tak lagi mampu tuk mengetengahi

Tinggalkan kesesatan yang mempengaruhi

Hilang arah dan tujuan hidup

Untuk apa hadir di dunia ini

Menghapus segala jati diri

Mengoyak tirai sanubari

Narasi sesat radikalisme

Buah pahit kapitalisme

Coba hancurkan idealisme

Tuk suburkan liberalisme

Jangan sampai terseret arus

Bila tak ingin takwa tergerus

Tetaplah di jalan yang lurus

Agar iman pun tak ikut pupus

Meski sulit tetaplah bertahan

Dengan perjuangan dan pengorbanan

Inilah bagian dari ujian

Untuk layak disebut beriman

Bogor, 26 November 2019

Mila Sari, S.Th.I

Sastrawan, Pegiat Opini, Pendidik Generasi dan Member Akademi Kreatif