Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
Opini

Duka Gaza dan Penyelesaiannya

657
×

Duka Gaza dan Penyelesaiannya

Sebarkan artikel ini
Duka Gaza dan Penyelesaiannya
NUR AINA

Duka yang dirasakan Gaza adalah duka seluruh kaum muslimin dunia. Kesakitan yang melanda masyarakatnya juga dirasakan umat muslim lainnya, sebab kaum muslimin adalah satu tubuh. Bila tangan terluka maka mulut akan berteriak meminta pertolongan, kaki akan berjalan mengambil obat agar lukanya segera sembuh, lalu tubuh juga akan merasakan sakitnya.

Begitulah kaum muslimin seharusnya. Persaudaraan yang dijalin harus semata karena aqidah yang sama, yakni meyakini bahwa Allah adalah Raab yang mengatur seluruh aspek kehidupan. Baik itu sosial, ekonomi, kesehatan, pendidikan, pemerintahan, muamalah, ibadah dan sebagainya.

Seorang Muslim mempunyai hak untuk di perlakukan dengan baik oleh kaum muslimin yang lain. Sebagaimana sebuah riwayat yang mengatakan bahwa “Seorang Muslim adalah saudara bagi muslim yang lain, ia tidak boleh menzaliminya dan tidak menyerahkannya kepada musuh…”(HR Bukhori, Muslim, Abu Dawud, an Nasai, at Tirmidzi, ibn Hibban, Al Baihaqi).

Artinya, siapapun dan di manapun kaum muslimin berada tetaplah saudara kita. Tak terkecuali kaum muslimin yang ada di daerah Gaza, ketika mereka terzdholomi maka sikap kita adalah membantu mereka dengan bantuan yang haqiqi.

Bantuan yang haqiqi tak sebatas untuk memenuhi perut dan menutupi badan serta memberi layanan  kesehatan. Tetapi bantuan yang harus di lakukan adalah dengan memperjuangkan kembalinya sang Junnah (Pelindung) untuk menyelamatkan seluruh kaum muslimin dari serangan kaum kafir.

Bertahun-tahun kaum muslimin menderita, ada yang di serang dengan pemikiran, perampasan kekayaan alam, bahkan nyawa kaum muslimin pun jadi korban penjajahan. Beginilah yang terjadi ketika tak ada yang melindungi kaum muslimin.

Maka dari itu, sudah seharusnya kita mengganti aturan buatan manusia dengan syariat yang telah Allah tetapkan untuk manusia sebagai bukti penghambatan kita kepada Allah SWT. Wallahu’alam bishawaab.

NUR AINA (AKTIVIS IDEOLOGIS)