Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
Opini

Wabah Global LGBT Buah Busuk Diterapkannya Demokrasi Liberal

1241
×

Wabah Global LGBT Buah Busuk Diterapkannya Demokrasi Liberal

Sebarkan artikel ini

Oleh: Hamsina Halisi Alfatih

Viralnya predator seksual Reynhard Sinaga, mahasiswa asal Indonesia yang selama ini mengenyam pendidikan di Inggris. Warga net di buat histeris dari perbuatannya yang secara brutal memperkosa hampir 200 orang pria di Inggris.

Dari penelusuran Tempo.co, (08/01/20), Reynhard Sinaga terancam hukuman seumur hidup karena melakukan pemerkosaan sebanyak 159 orang pria di Inggris. Media Inggris Daily Mail menyebut, Raynhard Sinaga lebih menyukai kehidupan Inggris karena liberal(bebas).

Selama dua setengah tahun, Reynhard melakukan perburuan terhadap para lelaki muda yang tengah menikmati gegap gempita indahnya malam di pusat Kota Manchester. Reynhard melakukan aksi bejatnya di dua lokasi, yakni Chinatown dan Gay Village, dua destinasi paling populer di Kota Manchester.

Atas dasar mewabahnya virus LGBT Wali Kota Depok Muhammad Idris menginstruksikan Perangkat Daerah (PD) di ataranya Satpol PP, Dinas Kepebdudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), Dinas Sosial dan Dinas Perlidungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga (DPAPMK) untuk ikut aktif dalam mengatasi persoalan kriminalisasi seksual agar hal serupa tidak terjadi di Kota Depok. (Republika.co.id, 11/01/20)

Senada dengan hal tersebut, Muhammad Idris mengatakan peningkatan upaya pencegahan ini guna memperkuat ketahanan keluarga. Perlindungan terhadap anak khususnya, tentu sangat penting agar masyarakat tidak resah.

Diera globalisasi saat ini, liberalisme meniscayakan kebebasan setiap individu. Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) saat ini telah menjadi wacana hangat di masyarakat. Bukan sekedar perbincangan, tapi fenomena perilaku penyimpangan seksual tersebut dinilai sudah masuk ke tahap ancaman terhadap generasi.

Perlu diketahui, bahwa di antara stratergi penghancuran agama yang sedang dilancarkan oleh kaum Yahudi melalui faham Liberalisme yang diusungnya, yaitu dengan melegalkan dan menghalalkan perkawinan sesama jenis (Homoseksual dan Lesbian). Yang mengherankan lagi, justru orientasi sex yang menyimpang ini malah didukung oleh salah seorang tokoh Islam Liberal di Indonesia Prof. Siti Musdah Mulia, guru besar UIN Jakarta. Beliau pernah menyatakan dalam Harian The Jakarta Post, edisi Jum’at (28/3/2008): “Homoseksual dan homoseksualitas adalah alami dan diciptakan oleh Tuhan, karena itu dihalalkan dalam Islam”, sehingga menurutnya tidak ada alasan untuk menolak homoseksual.

Menyikapi hal tersebut justru perilaku penyimpangan ini sangat-sangat bertentangan dengan islam, nilai moral dan terlaknat bagi Allah SWT. Untuk itu, menghadapi bahaya LGBT yang semakin masif digencarkan belakangan ini, umat Islam wajib turut andil serta merapatkan barisan dalam menghadapinya. Karena, mereka (kaum LGBT) mendapat dukungan yang sangat kuat, bukan saja dari kelompok yang mengaku sebagai ‘Pembela HAM’, tetapi mereka mendapat dukungan dari kalangan Islam Liberal, serta mendapat sokongan dari Amerika Serikat.

Untuk meredam dan mengatasi penyimpangan seksual inilah, ketahanan keluarga dimungkinkan mampu menangkal prilaku penyimpangan tersebut. Mengingat arus globalisasi dalam sistem demokrasi liberal ini sudah sangat membahayakan bagi generasi muda.

Karenanya sebagai langkah awal serta yang sangat memungkinkan untuk dapat dilakukan oleh seluruh keluarga muslim, yaitu dengan mewujudkan Ketahanan Keluarga sebagai benteng penghalang menyusupnya perilaku LGBT ke dalam anggota keluarga muslim. Secara konseptual, keluarga sejahtera selalu bercirikan ketahanan keluarga yang tinggi. Ketahanan keluarga yang dimaksud adalah kondisi dinamik suatu keluarga yang memiliki keuletan dan ketangguhan serta mengandung kemampuan fisik materiil dan psikis mental-spiritual guna hidup mandiri dan mengembangkan diri serta keluarganya untuk hidup harmonis dalam meningkatkan kesejahteraan lahir maupun kebahagiaan.

Secara operasional, keluarga sejahtera yang berkarakteristik haruslah mampu menjalankan 8 fungsi keluarga, yaitu: (1) Fungsi Keagamaan, (2) Fungsi Sosial-Budaya, (3) Fungsi Cinta kasih, (4) Fungsi Melindungi, (5) Fungsi Reproduksi, (6) Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan, (7) Fungsi Ekonomi, (8) Fungsi Pembinaan Lingkungan. Ketahanan keluarga hanya dapat tercipta apabila mampu menjalankan kedelapan fungsi keluarga secara serasi, selaras dan seimbang. Sebuah keluarga tidak akan pernah mencapai tahapan sejahtera apabila fungsi-fungsi keluarga tersebut berjalan secara menimpang atau salah satu fungsi tersebut tidak mampu dijalankan.

Konsep inilah yang dihadirkan dalam islam. Sebagai agama yang sempurna, ajarannya bersifat global atau menyeluruh mencakup segala aspek kehidupan, termasuk masalah keluarga. Di antara ajaran Islam yang menjadi landasan Syar’i mengenai keluarga tercantum dalam QS. At-Tahrim ayat 6 :

“Wahai orang-orang yang beriman ! peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”.

Berdasarkan ayat di atas, ketahanan keluarga dalam Islam adalah suatu konsep dalam menjaga kehidupan rumah tangga Islami dari virus kejahiliyahan yang setiap saat mengancam genersasi muda. Karenanya, umat islam haruslah menyatu antara pemikiran, perasaan dan peraturan untuk sekiranya kembali kepada aturan islam. Sebab hanya dengan aturan yang berasal dari Qur’an dan Sunnahlah kita mampu membentuk kedelapan fungsi keluarga tersebut agar terciptanya ketahanan keluarga yang islami.

Wallahu A’lam Bishshowab

error: Jangan copy kerjamu bos