Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
Opini

Polisi Tewas Gantung Diri,Pasti Ada Penyebab Dibalik Aksi

472
×

Polisi Tewas Gantung Diri,Pasti Ada Penyebab Dibalik Aksi

Sebarkan artikel ini
Siti Juni Mastiah, SE (Anggota Penulis Muslimah Jambi dan Aktivis Dakwah)

TEGAS.CO., NUSANTARA – Sudah sangat sering kita melihat dan mendengar peristiwa aparat yang seharusnya menjadi pengayom masyarakat tewas membunuh diri sendiri. Jika kita telusuri lewat laman media online google.com, kasus tersebut banyak bermunculan di beberapa wilayah di seluruh Indonesia. Mengapa hal ini terjadi ? Tak hanya pada aparat polisi, akan tetapi juga banyak terjadi di berbagai kalangan masyarakat.

Peristiwa itu pasti ada akar masalah dan penyebabnya. “Tak akan ada asap, kalau tak ada api”. Jika ditelusuri beberapa fakta, ternyata penyebabnya beraneka ragam. Ada yang terbebani masalah keluarga dan tuntutan ekonomi. Ada pengaruh dari kecanduan barang haram seperti narkoba. Ada pula karena bermasalah dalam pekerjaan, sering melanggar aturan, sehingga sampai diberikan surat peringatan dan disidang atau diberi sanksi. Intinya karena tak mau dan tak mampu menghadapi masalah maka jalan pintasnya adalah membunuh diri.

Sebagaimana berita beberapa hari lalu di Jambi, salah satu anggota polisi berinisial YP tewas gantung diri pada Kamis pagi (22/10/2020) di kawasan jalan Adityawarman Thehok Jambi Selatan. Hasil penelusuran dinyatakan bahwa aparat polisi YP tersebut hendak menjalani sidang pada pukul 11.00 WIB.

Namun tepat pukul 11.00 WIB, korban tak kunjung datang. Akhirnya petugas dari propam Polda Jambi turun ke lokasi tempat korban berada untuk melakukan penjemputan. Akan tetapi saat tiba di lokasi YP ditemukan sudah tewas gantung diri. (TribunJambi.Com, 22/10/2020)

Begitulah fakta yang terjadi jika iman tak membalut diri, jalan pintas pun menjadi aksi untuk membunuh diri. Akar masalahnya karena di dalam tatanan kehidupan pergaulan dan sosial masyarakat tidak memakai standar aturan agama dari Sang Pencipta. Sehingga mudah dipengaruhi tindakan nafsu buruk yang sia-sia, mudah dipengaruhi bujuk rayu syetan yang merugikan diri sendiri, keluarga, tetangga, lingkungan masyarakat bahkan negara.

Penyebab persoalan masyarakat yang melakukan tindakan membunuh diri ini tidak lain adalah akibat dari kehidupan kita diatur dengan basis sistem sekuler, yakni pemisahan agama dari aturan kehidupan secara keseluruhan. Sistem sekuler inilah yang melahirkan tatanan kehidupan individualis, serba bebas, hedonis, serakah, dan jauh dari pemahaman agama.

Sistem kapitalis demokrasi inilah yang juga melahirkan berbagai masalah kehidupan masyarakat yang tak mampu tuntas diselesaikan. Solusi tambal sulam serta sanksi hukum yang tidak tegas dan tidak membuat efek jera terhadap perilaku kejahatan seperti bandar narkoba baik pengedar dan pemakainya, para koruptor dan tindakan kriminalitas lainnya itulah yang menjadikan permasalahan di berbagai lini kehidupan kita tak terselesaikan.

Kasus bunuh diri ini menjadi teguran yang menohok kepada para penguasa dan aparat negara ini. Bahwa mereka gagal dalam membentuk kepribadian jati diri yang utuh sebagai figur pengayom dan pelindung masyarakat. Hasil didikan dari sistem sekuler kapitalis dengan tujuan materi dan asas manfaat yang menjadikan fenomena bunuh diri banyak terjadi.

Berbeda dengan sistem aturan Islam yang berasal dari Sang Pencipta alam semesta yakni Allah Swt. Dimana dengan sistem aturan Islam, masyarakat berpatokan kepada ketaatan perintah dan larangan Allah, tujuan kehidupan hanyalah meraih ridho Allah semata. Sebagaimana firman Allah Swt di dalam Al Quran Surat Az Dzariyat ayat 56 yang artinya “Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali hanya untuk beribadah kepada Ku.”

Makna ayat tersebut dari tafsiran Al Quran yang ditulis para ulama adalah bermakna bahwa Allah tidak akan menciptakan jin dan manusia, melainkan hanya untuk menjadikan jin dan manusia tersebut hanya menyembah, mengabdi, beribadah mengikuti aturan Allah yang telah ditetapkan di dalam Al Quran dan Sunnah Rasulullah Saw.

Adapun makna beribadah pada ayat tersebut adalah tidak hanya taat pada ibadah mahdho saja seperti melaksanakan sholat, puasa, berzakat, berhaji, melainkan juga taat pada syariat yang mengatur hubungan sesama manusia, yakni tata aturan muamalah seperti ekonomi, sosial, budaya, politik pemerintahan, pendidikan, dan sebagainya. Serta juga aturan yang mengatur hubungan manusia itu sendiri, seperti aturan berpakaian, makanan, minuman, dan akhlak. Jadi Islam itu mengatur secara sempurna dan komprehensif, mulai dari ranah privat sampai umum, dari bangun tidur sampai bangun negara.

Dalam sitem Islam di bawah naungan Khilafah akan menghadirkan sistem pendidikan unggul yang melahirkan generasi berkepribadian Islam, yakni berpola sikap dan berpola pikir sesuai dengan tuntunan aqidah syariat Islam.

Penanaman aqidah Islam yang mendasar dan kokoh pada diri manusia terutama pada para generasi akan menjadikan mereka memiliki patokan dan petunjuk dalam menjalani kehidupan untuk mereka taati. Sehingga tak akan bermunculan kasus bunuh diri di kalangan masyarakat akibat depresi dan himpitan masalah ekonomi serta berbagai masalah kehidupan lainnya.

Islam juga mewajibkan aktivitas amar makruf nahi munkar, yakni aktivitas saling menasehati dalam kebaikan dan kebenaran, serta aktivitas untuk melarang dan mencegah orang lain berbuat maksiat. Islam melarang sikap individualis, cuek tak peduli pada lingkungan sekitar. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw yang artinya “Barang siapa yang bangun di pagi hari tetapi tidak memikirkan kepentingan umat Islam, maka dia bukan termasuk bagian dari umat ku.” (HR. Muslim).

Insya Allah jika tatanan kehidupan memakai standar aturan Allah, maka berbagai persoalan yang mendera negeri ini, terutama persoalan kehidupan yang menghimpit rakyat akan mampu teratasi. Itu akan terbukti jika Daulah Islamiyah tegak kembali di muka bumi khususnya di negeri Indonesia ini. Aamiin ya robbal’aalamiin. Wallahu’alam.

Penulis: Siti Juni Mastiah, SE (Anggota Penulis Muslimah Jambi dan Aktivis Dakwah)
Editor: H5P

error: Jangan copy kerjamu bos