Dijelaskannya, Raperda dimaksud menjadi tantangan sekaligus juga peluang bagi upaya pelestarian budaya tak benda di Provinsi Sultra.
Raperda tentang Pelestarian dan Pengelolaan Cagar Budaya.
Fajar bilang, Raperda ini usulkan karena tidak adanya kebijakan untuk memanfaatkan cagar budaya di Sultra.
“Padahal potensi cagar budaya terbilang cemerlang kalau dimanfaatkan secara baik dan sistematis seperti di daerah lainnya di Indonesia misalnya Yogyakarta dan Bali,” ujar Fajar.
Oleh karena itu katanya, pelestarian dan pengelolaan cagar budaya bisa mengangkat derajat kebudayaan, dan sekaligus menarik minat wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
“Agar cagar budaya menjadi daya tarik dan terlindungi, didoronglah pembentukan Raperda dimaksud,” tutupnya.
REDAKSI