TEGAS.CO, KENDARI – Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar sosialisasi akses permodalan bagi pelaku usaha ekonomi kreatif, bertempat di salah satu Hotel di Kota Kendari. Jum’at (18/11/2022).
Kegiatan ini melibatkan narasumber dari Bank Sultra, Pemerintah Daerah (Pemda) 17 Kabupaten/Kota melalui para Kabid dan Kepala Seksi di Dinas Pariwisata, serta para pelaku usaha potensial yang mau mengembangkan usahanya namun masih terkendala dengan modal usaha, yang terdiri dari para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) perwakilan 17 kabupaten/kota se-Sultra.
Mewakili Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sultra, H Belli SE M.Si saat membuka acara Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Ekonomi Kreatif, Syamsinar S.Pi M.Si mengatakan, kegiatan ini satu paket dengan kegiatan sosialisasi Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang telah dilaksanakan dua hari lalu, dan hari ini Jum’at digelar sosialisasi akses permodalan bagi para pelaku usaha ekonomi kreatif.
Syamsinar menjelaskan, kegiatan ini terselenggara melalui hasil monitoring dan evaluasi di 17 kabupat/kota pada tahun 2021 lalu, dan didapati banyak pelaku usaha yang terkendala pada modal usaha.
“Mereka kesulitan dalam mengembangkan usahanya karena disebabkan mereka kesulitan dalam mengakses modal, sehingga kita coba jawab dengan menghadirkan sosialisasi akses permodalan pada tahun 2022 ini,” jelas Syamsinar.
Peserta yang disasar ini, kata dia, adalah pelaku-pelaku UMKM yang potensial untuk dikembangkan usahanya. Spesifik pada sub sektor kria, dan kuliner.
Target dari pada kegiatan ini, lanjut dia, bagaiman teman-teman dari pelaku usaha dapat mengakses modal usaha pada perbankan, di Sultra ada 4 bank yang diberikan mandat oleh pemerintah pusat untuk menyalurkan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR), yakni Bank Sultra, BRI, Mandiri dan Bank BNI.
“Keempat Bank ini kita harapkan mampu bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Sultra, untuk dapat memberikan kemudahan-kemudahan bagi pelaku-pelaku usaha dalam mengakses modal usaha,” ujarnya.
Kemudian target kedepan, semua pelaku usaha terfasilitasi masalah kekurangan modal usaha. Dan langka konkret yang akan dilakukan pasca kegiatan ini adalah, bekerjasama dengan perbankan pemilik KUR yang ada di Sultra dengan Pemprov Sultra dalam hal ini Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata, agar dapat memberikan kredit yang lebih lunak kepada para pelaku usaha yang potensial.
“Mungkin saja ada skema bantuan kepada pelaku usaha yang terkendala terkait jaminan atau agunan, mungkin ini bisa dicover oleh pemerintah provinsi,” imbuhnya.
Syamsinar berharap kepada teman-teman pelaku usaha mikro, kecil yang mau mengembangkan usaha dan tak punya akses modal khususnya dalam menyerahkan agunan itu dapat terfasilitasi.
“Harapannya setelah kegiatan ini selesai, kita sudah punya database tentang pelaku-pelaku usaha, mungkin database disemua tingkatan. Mulai dari database yang skala kecil, mikro dan skala menengah dan pelaku usaha yang sudah mandiri,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia kegiatan sosialisasi ini yang juga Kepala Seksi (Kasi) Permodalan dan Pemasaran Pengembangan Ekonomi Kreatif Dispar Sultra, Silvia Astrini dalam laporannya mengatakan, bahwa kegiatan sosialisasi ini diikuti oleh 60 orang oeserta perwakilan pelaku usaha se-Sultra.
Sosialisasi ini diinisiasi oleh Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Dispar Sultra. “Mudah-mudahan kegiatan ini dapat bermanfaat untuk kita semua, dan diharapkan kepada para peserta agar mengikuti kegiatan ini sampai selesai, serta dapat mendapatkan ilmu terkait akses permodalan dalam mengembangkan usahanya,” tutupnya.
Penulis : MAHIDIN