Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
Berita UtamaMuna

Mengenal Sayap Militer Kerajaan Muna

967
×

Mengenal Sayap Militer Kerajaan Muna

Sebarkan artikel ini
Kepala Museum Bharugano Wuna, Hadi Wahyudi (menggunakan Kacamata) bersama personil

TEGAS.CO,. MUNA. Sebagai sebuah negara, Kerajaan Muna tentu punya sistem militer. Dimasa Pemerintahan Raja Muna pertama La Eli / Bheteno Ne Tombula, ada sebuah aturan yakni jika seseorang masyarakat melakukan kesalahan maka akan diberi sanksi berupa kewajiban mengumpulkan batu .

Sanksi ini berhubungan dengan pertahanan keamanan karena batu tersebut digunakan untuk membuat benteng pertahanan.

Pertahanan kerajaan Muna pada saat itu terdiri dari beberapa sayap militer yakni :

1. Kapitalao yaitu Panglima .

Kapitalao terdiri dari 2 (dua) orang yaitu Kapitalao Matagholoeo ( Timur ) dan Kapitalao Kansoopa ( Barat ).

Kapitalao Matagholeo bertugas di sebelah timur Kerajaan dengan memegang tanggung jawab keamanan di wilayah timur Kerajaan berikut seluruh aparatur militer. Begitupun disebelah barat dipimpin oleh Kapitalao Kansoopa.

2. Kino Laghontoghe, Kino Lohia dan Kino Wasolangka.

Ketiga Kepala Kampung ini berada pada ujung pesisir. Kino Lohia dan Kino Laghontoghe berada pada pesisir Timur dan Kino Wasolangka berada pada pesisir Barat.

Ketiga Kepala Kampung ini memiliki tambahan tugas militer dengan nama Bharata. Bharata ( pengaruh dialek Belanda), asalnya dari bahasa Muna yaitu kata Bhorota = cadik. Filosofi Bhorota/cadik digunakan sebagai penyanggah Kerajaan Muna untuk menjaga keamanan dari pesisir timur dan barat.

Secara eksternal, Kerajaan Muna juga melakukan hubungan persekutuan Pertahanan Keamanan dengan Kerajaan sekitar yaitu Kesultanan Buton, Kerajaan Tiworo, Kerajaan Kulisusu dan Kerajaan Kaledupa. Persekutuan tersebut membentuk pakta pertahanan bersama dengan sistem pertahanan Bharata.

Masing-masing Kerajaan menjadi Bharata/cadik bagi Kerajaan lain nya. Oleh nya itu secara eksternal, Kerajaan Muna memiliki 4 (empat) Bharata yaitu Bharata Buton, Bharata Tiworo, Bharata Kulisusu dan Bharata Kaledupa.

3. Kino Labora, Kino Lakologou, Kino Lagadi, Kino Watumela, Kino Kasaka, Kino Lasehao, Kino Mantobua dan Kino Tobea

Delapan Kepala Kampung ini juga memiliki tambahan tugas militer yaitu disebut Bobato. Sehingga delapan kampung ini juga disebut Bobato Oaluno.

Kampung kampung ini memang kampung yang memiliki banyak penduduk pada saat itu. Di Ghoera Tongkuno yaitu Labora dan Lakologou, di Ghoera Kabawo yaitu Kasaka dan Lasehao, di Ghoera Lawa yaitu Lagadi dan Watumela dan di Ghoera Katobu yaitu Tobea dan Mantobua.

4. Kapita / Kepala Keamanan Istana

Kapita bertugas dalam kediaman Raja Muna/Kamali. Kapita dibantu oleh Tunani, Siriganti dan Firisi.

Tunani terdiri atas 4 orang, 1 orang perwakilan masing-masing Ghoera dan Siriganti terdiri atas 4 orang, 1 orang perwakilan masing-masing Ghoera.

Firisi Pasi terdiri 1 orang dari Perwakilan Ghoera Tongkuno dan Kabawo dan 1 orang dari Perwakilan Ghoera Lawa dan Katobu.

Firisino Kolaki terdiri atas 4 orang, 1 orang perwakilan masing-masing Ghoera. Pasi berjumlah 40 orang dengan 10 orang perwakilan masing-masing Ghoera.

Demikian gambaran sayap militer Kerajaan Muna dan tentu masyarakat secara otomatis juga menjadi prajurit militer Kerajaan pada masa itu.

Oleh : Hadi Wahyudi, S.Si ,M.E _ Kepala Museum Bharugano Wuna

Terima kasih

error: Jangan copy kerjamu bos