
TEGAS. CO, Baubau – Pemerintah Kota Baubau menggencarkan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) sebagai bagian dari upaya meningkatkan layanan kesehatan masyarakat. Program ini dilaksanakan secara aktif pada 13–14 Juni 2025 di berbagai titik di Kota Baubau, menyasar komunitas warga, perkantoran, hingga lembaga pendidikan dengan sistem jemput bola.
Program CKG mendapat apresiasi dari Deputi Bidang Materi Komunikasi dan Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO), Isra Ramli. Ia menyebut bahwa sejak diluncurkan secara nasional pada 10 Februari 2025, CKG telah menjangkau 7.971.748 jiwa dari 8.484.507 pendaftar per 10 Juni 2025.
“Untuk mencapai target nasional 50 juta penduduk di akhir tahun, dibutuhkan strategi proaktif. Upaya Pemkot Baubau dengan menjangkau langsung warga adalah langkah konkret dan patut diapresiasi,” ujarnya dalam siaran pers, Kamis (12/6/2025). CKG menyasar semua kalangan usia anak-anak, dewasa, hingga lansia.
Pemeriksaan kesehatan dilakukan langsung di titik-titik komunitas, fasilitas layanan kesehatan, dan institusi swasta. Masyarakat yang terdeteksi memiliki risiko seperti tekanan darah tinggi atau gula darah tinggi akan langsung dirujuk ke fasilitas kesehatan terdekat untuk penanganan lanjutan.
Program ini menjadi bagian dari agenda prioritas nasional melalui Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang diusung Presiden Prabowo Subianto. Pemerintah berharap pendekatan yang dilakukan Baubau menjadi contoh bagi kota dan kabupaten lain di seluruh Indonesia.
Sebagai bentuk dukungan terhadap Asta Cita dan PHTC, Pemerintah Kota Baubau turut meluncurkan program Makesa (Mari Cek Kesehatan), yang diresmikan langsung oleh Wali Kota Baubau, Yusran Fahim, pada Sabtu (3/5/2025) di Monumen Pahlawan Nasional Sultan Himayatuddin Oputa Yi Koo. Makesa mengintegrasikan layanan kesehatan gratis dengan edukasi gizi dan pencegahan penyakit menular.
Program ini juga dirangkaikan dengan Keamanan Pangan Terpadu dan Makan Bergizi Gratis (MBG), yang berlangsung pada tanggal 13–14 Juni 2025. Selain mendorong deteksi dini penyakit, program ini menargetkan penurunan kasus TBC hingga 50 persen dalam lima tahun ke depan, serta pembangunan rumah sakit berkualitas di setiap kabupaten/kota.
Melalui kolaborasi aktif pemerintah daerah dan masyarakat, program ini diharapkan dapat menciptakan kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga kesehatan sejak dini. Selain memperkuat sistem layanan kesehatan yang responsif, program ini juga menjadi langkah awal menuju transformasi kesehatan berkelanjutan.
Baubau telah menunjukkan komitmen nyata dalam membangun kota yang sehat dan inklusif. Semoga program ini menjadi titik tolak perubahan positif yang menginspirasi daerah lain.
Komentar