Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
DaerahSultra

Tak Layak Konsumsi, Warga Kembalikan Raskin

862
×

Tak Layak Konsumsi, Warga Kembalikan Raskin

Sebarkan artikel ini
Beras Miskin (Raskin) saat ditumpuk dalam ruang, tunggu untuk disalurkan ke masyarakat. FOTO : ADY
Beras Miskin (Raskin) saat ditumpuk dalam ruang, tunggu untuk disalurkan ke masyarakat.
FOTO : ADY

tegas.co, WAKATOBI, SULTRA – Kualitas Beras Miskin (Raskin) di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra), nampaknya masih belum teratasi. Bau apek, dan berkutu selalu terlihat pada beras bersubsidi ini.

Hal ini yang dialami oleh warga penerima Raskin di Kelurahan Mandati 1, Kecamatan Wangiwangi Selatan. Mereka memilih mengembalikan beras Raskin tersebut, pada pihak Bulog, ranting wanci.

Sekretaris lurah Mandati 1,  La Ode Ahmad Raya Yasin, mengatakan, beras Raskin yang disalurkan pihak Bulog dinilai tidak layak konsumsi. Selain bau, Raskin juga berkutu. Kendati pun, ia sadari bahwa beras itu dibeli oleh warganya dengan harga murah.

“Warga memilih untuk menolak beras itu. Karena berasnya sudah berdebu, bau dan berkutu. Sehingga pihak kami memilih untuk kembalikan kepada pihak bulog,” ucapnya, Sabtu (17/6/2017).

Ahmad menuturkan, kondisi beras Raskin dengan kondisi tidak layak konsumsi ini sering kali terjadi. Warga pun sebelumnya masih memahami. Dan dengan harapan kedepan Raskin bisa lebih baik dari sebelumnya.

“Pembagian jatah sebelumnya, warga masih menerima karena warga berpikir mungkin kualitas beras yang tidak baik. Namun untuk pembagian kali ini warga benar-benar tolak,” katanya.

Bukan hanya itu, lanjutnya, saat beras dipegang dan dipindahkan dari dalam karung lain, tampak berhamburan debu sehingga udara dalam ruang kantor lurah, pengap.

“Saat diturunkan dari mobil kemarin sebenarnya kita sudah merasa curiga cukup banyak debu putih. Demikian juga dengan gudang tempat penyimpanan raskin. Tembok dan lantai ruangan dipenuhi dengan debu,” katanya.

Kepala kantor Bulog Wanci, Dedy mengakui sebelumnya dirinya pernah memberi tahukan hal itu pada pihak lurah maupun desa yang ada. Menurut Dedy, pihak Kelurahan dan Desa ini ngotot agar beras raskin itu segera dibagi.

“Sebelumnya kami sudah beritahu ke mereka, kondisi beras sekarang ini agak begini. Tapi mereka mau. Dan pas kita salur, mereka juga menolak. Padahal saya sudah bilang, ini harus di proses dulu. Artinya  di Blowing. Dan itu kan cuma debu, bukan tidak layak,” ungkapnya.

ADY

PUBLISHER : HERMAN

Terima kasih

error: Jangan copy kerjamu bos