Mau Berwisata di Laut Bebas, Toari Tempatnya, Ada Pantai Pasir Putih dan Biota Laut

Mau Berwisata Dilaut Bebas, Toari Tempatnya, Ada Pantai Pasir Putih dan Biota Laut
Pantai pasir putih ini ada saat air laut surut FOTO : ASDAR LANTORO

tegas.co., KOLAKA, SULTRA – Keindahan pasir putih yang ada di desa Toari, kecamatan Toari, kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra) memiliki daya tarik tersendiri bagi warga disana dan wisatawan dari kabupaten lainnya.

Sebab tempat wisata tersebut, tak hanya menyuguhkan pemandangan pasir putih yang asri yang berlatar belakang laut lepas, namun pasir putih Toari terdapat banyak kerang laut dan ikan (Biota laut), Sehingga warga yang berwisata akan berburu kerang dan ikan di sekitar pasir putih tersebut.

Iklan Pemkot Baubau

Namun demikian, jika ingin ke pasir putih Toari, saat air laut sedang surut, sebab jika air pasang sebagian besar pasir putih ini akan tergenang dilaut.

Pasir putih ini berada di bagian ujung selatan  kabupaten Kolaka, untuk menuju ke tempat ini, wisatawan hanya angkutan darat menuju desa Toari dengan jarak sekitar 70 kilometer, dengan aktu tempuh satu jam 30 menit.

Setiba di desa Toari wisatawan akan diangkut perahu nelayan selama 20 menit. tempat ini akan menyuguhkan keindahan pasir putih yang asri, dengan latar belakang laut lepas yang berwarna biru.

Sehingga tak heran jika tempat ini selalu ramai dikunjungi karena memiliki daya tarik tersendiri bagi warga kabupaten Kolaka dan Bombana.

Menurut salah seorang pengunjung, Hajir mengatakan, selain untuk berenang dengan air laut yang jernih, di tempat wisata pasir putih Toari terdapat banya kerang laut dan ikan yang mudah ditemukan.

“Para pengunjung berburu kerang laut untuk dikomsumsi, bahkan ada juga yang menangkap ikan menggunakan jaring atau pukat,”terang Hajir, Minggu (9/7/2017).

Sementara itu, para pengunjung juga berharap agar perhatian pemerintah kabupaten Kolaka sangat dibutuhkan, demi kelesatarian tempat wisata tersebut.

Makmir pengunjung wisata Toari menyayangkan, tempat wisata pasir putih ini belum pernah diexpose sebelumnya, dan belum mendapat perhatian dari instansi terkait, sehingga yang datang hanya warga sekitar dari Kolaka dan kabupaten Bombana saja.

ASDAR LANTORO

PUBLISHER : MAS’UD

Komentar