TEGAS.CO,. MUNA – Dini hari tadi sekitaran pukul 03.00 (22/10/2020), Posko pemenangan Paslon nomor urut dua LM Rajiun Tumada – H. La Pili dibakar orang tidak dikenal (OTK). Paslon yang identik dengan RAPI ini kaget setelah mendapatkan laporan masuk posko pemenangannya di jalan Kamboja Raha dibakar.
Hal ini tentunya mengundang banyak tanya dari tim pemenangan maupun dari masyarakat sekitar posko, siapa dalang dan apa motif dibalik ini semua. Sebelumnya Posko pemenangannya di jalan Palangga dirusaki oleh orang yang tidak bertanggung jawab juga (12/10/2020).
Menurut informasi warga sekitar, S (45) menyampaikan bahwa telah terjadi pembakaran posko pemenangan RAPI dini hari tadi.
“Kejadiaannya sekitaran jam 3 subuh tadi pas waktu istrahatnya orang. Kita tahu pada saat ada api yang menyala jadi kita datang pergi matikan itu api. Kayaknya ada yang sengaja bakar karena tidak ada yang membakar tadi malam disekitaran posko. Kita berharap supaya tidak ada kejadian begini, kita mau dama-damai saja dan stop adu domba atau ciptakan sesuatu yang entahlah maunya mereka apa,”ucapnya.
Paslon RAPI melalui kuasa hukumnya Sarifuddin,SH menyampaikan bahwa Posko Pemenangan di Jalan Kamboja sengaja di bakar OTK, Kamis (22/10/2020).
“Ini kan kejadiannya menjelang subuh, orang-orang pada istrahat. Posko itu selalu ada penghuninya karena lengkap fasilitas disitu. Kerugian materil sudah pasti tapi kita belum hitung. Kita akan bicara kepada pemilik posko terkait biaya pembuatan posko,” ungkapnya.
“Kejadian ini rawan konflik, tetapi kita ini tidak pernah memulai. Saya kira kita selalu tidak pernah membuat keonaran di pihak RAPI. Apa yang terjadi, apa yang dialami tentang perusakan baliho posko ini kan kita tidak pernah melakukan itu. Paslon RAPI selalu menghimbau kepada tim untuk tambahkan program yang disampaikan kemasyarakat bukan menghujat apalagi merusak, Ucap Syarifuddin melalui via seluler”, imbuhnya.
“Lebih lanjut keadaan ini justru memancing reaksi yang selama ini kita redam. Jangan sampai juga kita tahu pelakunya dan kita berbuat diluar daripada koridor ketentuan hukum, kita menahan diri dan kalau bisa jangan,” kata sarifuddin.
“Ini kan kita sudah baca, kemungkinan – kemungkinan yah. Kita ini memang sengaja dipacing untuk ribut. Entah persoalan ini ada sangkut pautnya dengan kepentingan politik saya tidak berani menyebutkan hal itu. Tapi kemungkinan kita ini dipancing untuk ribut. Yang itu tentu berkonsekuensi kepada pasangan calon. Saya tidak berani mengungkapkan ini ada sangkut pautnya dengan pilkada. Kita berharap jangan ada yang coba-coba bermain api ditengah pilkada yang masih damai dan tenang. Tetapi berkaca dari kejadian-kejadian kemarin, Insyaallah secepatnya kita rampungkan dulu semua yang menjadi bahan laporan baru kita melaporkan kepihak yang berwajib. Tapi nantilah aparat penegak hukum yang mengungkap semua itu, siapa pelakunya dan afiliasinya kemana,” tutupnya.
Reporter : FAISAL
Editor : YA