Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
MunaPilkada SerentakSultra

Netralitas Polres Muna Dipertanyakan. Ketua Tim Pemenangan RAPI : Jangan Berat Sebelah

442
×

Netralitas Polres Muna Dipertanyakan. Ketua Tim Pemenangan RAPI : Jangan Berat Sebelah

Sebarkan artikel ini
Kasat Reskirm Iptu Hamka menemuai massa aksi perwakilan tim pemenangan Rapi untuk menyampaikan aspirasi dan berdialog didalam ruangannya.

TEGAS.CO., MUNA – Berbagai aksi kriminal yang akhir-akhir ini mulai perlahan-lahan muncul di permukaan terkait proses demokrasi di Kabupaten Muna menjadi keresahan masyarakat yang harus segera dituntaskan oleh aparat penegak hukum.

Salah satu tindakan kriminal yang beberapa hari ini, menjadi perhatian serius terkait penyerangan di Posko Salemba milik Paslon LM Rusman Emba – Bachrun (TERBAIK) yang melibatkan kedua belah pihak Paslon Pilkada Muna pada Jumat malam (23/10/2020).

Atas insiden itu pihak tim pemenangan Paslon LM Rajiun Tumada – H. La Pili (RAPI) mendatangi Polres Muna pada Sabtu malam (24/10/2020) untuk meminta penjelasan terkait penanganan insiden penyerangan dan sejumlah kasus yang terjadi akhir-akhir ini di kabupaten Muna.

Massa aksi meminta Kapolres Muna untuk menjelaskan posisi kepolisian dalam menunjukan netralitasnya pada Pilkada Muna 2020. Kapolres Muna melalui Kasat Reskrimnya, Iptu Hamka menemui massa aksi dan meminta beberapa orang masuk ke dalam ruangannya untuk menyampaikan aspirasi dan berdialog.

Selesai pertemuan dengan pihak Polres Muna, Ketua tim pemenangan Paslon RAPI, Aksa menyampaikan bahwa pihak kepolisian harus tetap menjaga netralitasnya dengan menunjukan kerja-kerja nyata yang tidak memihak kepada salah satu Paslon.

“Tetap berharap pihak kepolisian untuk bertindak secara profesional sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Jangan kemudian menimbulkan kesan bahwa berpihak kepada salah satu Paslon, itu saja kita minta. Begini, kesan kita selama ini, kita kan sudah mengajukan beberapa laporan bukan cuma satu tapi enam laporan dan responnya menurut kami itu kurang cepat. Ketika ada peristiwa semalam dan yang melakukannya itu adalah pihaknya kami, itu demikian dengan sigap dan cepat pihak kepolisian melakukan tindakan bahkan diantara kami ada yang ditangkap. Nah saya kira itu yang memicu kami untuk mempertanyakan datang ke Mapolres Muna, ada apa ini kenapa ketika kami melapor lambat tetapi mereka melapor cepat. Kemudian kami bertanya kepada pihak kepolisian, tolong buktikan kepada kami tindakan kepolisian yang tidak pernah menangkap “J” yang sudah diakui Kasat Reskrim Polres Muna memenuhi unsur-unsur tidak segera ditangkap apakah dia ada hubungan kekeluargaan dengan bupati Muna. Itu yang kita minta, tunjukan kami buktinya untuk melakukan penangkapan, apa susahnya menangkap orang itu,” ungkapnya.

Ia juga menambahkan terkait insiden pengrusakan karena ada reaksi pemicu dari pihak Paslon lain.

“Sekarang ini teman-teman tadi diperiksa dan kami sudah mempertanyakan dan sudah dijelaskan statusnya “S” sebagai tersangka. Terkait keterangan yang diambil dari pihak kepolisian hanya dari pihak mereka saja pada malam itu, sementara dari pihak kami belum ada yang dimintai keterangan. Sehingga informasi yang dikonsumsi pihak kepolisian hanya bersifat subyektif. Terkait jawaban kepolisian sangat normatif dalam perkara ini. Suka atau tidak suka kita menerima dulu jawaban yang tadi sambil kita melihat realisasinya. Apakah mereka akan melakukan sesuai yang dikatakan atau itu hanya pemanis bibir. Kami memberikan deadline waktu 1 X 24 jam tapi Kasat Reskrim Polres Muna mengatakan kalau malam ini bisa kita tangkap yah kita tangkap,” katanya.

Lebih lanjut ia juga meminta kepolisian bersikap tegas, profesional jangan menimbulkan kesan untuk berpihak ke siapapun.

“Artinya laporan-laporan kami itu juga ketika memenuhi unsur, yah segera kalau memang perlu dilakukan penangkapan, yah tangkaplah. Kami meminta para simpatisan kami untuk tenang, sabar kita tunggu proses ini dan saya kira tetap kita amati kinerja pihak kepolisian. Dan kalau ada indikasi berpihak lagi, saya kira tidak ada salahnya kemudian kita datang beramai-ramai lagi kesini,” tutupnya.

Sebelumnya Kapolres Muna melalui Kasat Reskirmnya, Iptu Hamka meminta para wartawan menunggu pernyataan resmi yang akan dikeluarkan melalui konferensi pers pada Sabtu malam (24/10/2020). Tegas.co mencoba mengkonfirmasi terkait konferensi pers yang akan dilakukan tetapi sampai berita ini diturunkan belum ada pernyataan resmi yang dikeluarkan.

Reporter: Faisal
Editor: H5P

error: Jangan copy kerjamu bos