Kader Stunting dan Nakes Tingkat Kabupaten Kolaka Ikuti Pelatihan

Kader Stunting Dan Nakes Tingkat Kabupaten Kolaka Ikuti Pelatihan
Kader Stunting Dan Nakes Tingkat Kabupaten Kolaka Ikuti Pelatihan

TEGAS.CO., KOLAKA – Stunting merupakan issu nasional yang lagi marak dibicarakan di semua tempat dan di segala keadaan, stunting atau kekerdilan mencerminkan gagal tumbuh pada anak balita, hal ini disebabkan karena kekurangan zat gizi kronis yang terjadi sejak bayi dalam kandungan hingga usia 2 tahun.

Dengan demikian periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) harus mendapat perhatian khusus karena menjadi penentu tingkat pertumbuhan fisik dan kecerdasan anak dimasa depan.

Mencegah hal tersebut, Pemkab Kolaka melalui Dinas Kesehatan kembali mendorong berbagai program kerjanya untuk mengatasi permasalahan stunting yang dinilai memang cukup kompleks.

Salah satunya dengan menggelar pertemuan dan pelatihan Kader serta Tenaga Kesehatan, dengan menggandeng Bappeda Kolaka dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kolaka, untuk menjadi narasumber dan membekali petugas kesehatan dan kader dalam pencegahan dan penanganan stunting, pada Jumat (30/09/2022).

Kegiatan ini diikuti oleh 108 orang peserta yang terdiri dari Kader Posyandu, Kader Pembangunan Manusia (KPM) dan Bidan Desa dari 27 Desa/Kel Lokus yang ada di Kabupaten Kolaka.

Kepala Dinas Kesehatan Kolaka, Harun Masirri, dalam sambutannya mengatakan, Pencegahan stunting perlu dilakukan secara terkoordinasi dan lintas sektor yang melibatkan semua pihak termasuk para kader dan bidan desa yang menjadi ujung tombak penggerakan dan pemberi pelayanan di desa mulai dari masa hamil.

Bahkan sejak remaja sudah harus minum TTD sekali seminggu dan ibu hamil 90 tablet selama kehamilannya untuk mencegah terjadinya anemia dan perdarahan saat melahirkan, anak yang baru lahir harus mendapat IMD dan ASI eksklusif sampai usia 6 bulan kemudian dilanjutkan dengan MP-ASI dan tetap memberikan asi sampai dengan usia 2 tahun.

“Peran kader dalam menurunkan angka kematian ibu dan stunting sangat besar, dimulai dari informasi kehamilan ibu, deteksi tanda – tanda bahaya secara dini melalui buku KIA dan memahami program perencanaan persalinan dan penanganan komplikasi (P4K), kader dapat memastikan stiker P4K tertempel dirumah setiap ibu hamil sehingga dapat dengan mudah memberikan pertolongan jika terjadi komplikasi” tutur Harun Masirri saat membuka Kegiatan Pertemuan dan Pelatihan Kader Stunting dan Nakes Kabupaten Kolaka Tahun 2022.

Kader Stunting Dan Nakes Tingkat Kabupaten Kolaka Ikuti Pelatihan
Kader Stunting Dan Nakes Tingkat Kabupaten Kolaka Ikuti Pelatihan

Harun Masirri menambahkan, saat ini berdasarkan PP No.72 Tahun 2021 sasaran berisiko dalam hal ini keluarga dengan 1000 HPK akan mendapat pendampingan dari tim pendamping keluarga, sehingga diharapkan agar pertemuan tersebut dapat berjalan sesuai dengan harapan dan nantinya akan meningkatkan kemampuan dan keterampilan serta kepedulian bapak ibu kader, untuk dapat berkontribusi dalam konvergensi pencegahan dan percepatan penurunan stunting dan kematian ibu/balita di Kab. Kolaka.

REDAKSI

Komentar