FOTO : LM FAISAL
tegas.co, KENDARI, SULTRA – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Halu Oleo (KBM UHO) melakukan aksi demosntrasi di depan gedung Rektorat UHO, Senin (10/7/2017). Dalam aksinya, mahasiswa menolak pemungutan uang pangkal kepada calon mahasiswa UHO yang melalui jalur SMMPTN.
Sejumlah lembaga kemahasiswaan yang turut menyuarakan aksi penolakan terhadap penerapan uang pangkal di UHO diantaranya Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UHO, Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) UHO, serta beberapa BEM dan DPM lingkup UHO.
Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasisaa (MPM) UHO, Eddy Rosman mengatakan, kebijakan UHO dalam menerapkan uang pangkal kepada calon mahasiswa tidak sesuai dengan prisedur yang sudah ditetapkan dalam Permenristekdikti nomor 39 tahun 2016 tentang BKT dan UKT.
Dijelaskannya, dalam penetapan uang pangkal seharusnya disesuaikan dengan perekonomian orang tua calon mahasiswa, tidak serta merta UHO menetapkan standar minimum dan maksimum yang uang pangkal yang akan dibayarkan.
“Mana yang ditetapkan sangat tinggi, seperti di Kedokteran minimal Rp 150 juta, di Farmasi Rp 10 juta, dan di FKIP itu Rp 5 juta. Kan kasihan, banyak adik-adik kita yang mengubur mimpinya untuk melanjutkan studi di UHO karena terlalu mahal biaya yang harus dikeluarkan,” kata Eddy dalam orasinya.
Eddy menegaskan, pihaknya menolak dengan tegas penerapan uang pangkal di UHO. Jika uang pangkal tetap diberlakukan, lanjut Eddy, maka pihaknya akan memboikot pelaksanaan tes SMMPTN pada 13 dan 14 Juli mendatang.
“Dari pada hanya anak-anak orang kaya yang bisa masuk lewat seleksi jalur mandiri, lebih baik tidak usah ada jalur mandiri sekalian,” tandasnya.
LM FAISAL
PUBLISHER : HERMAN