Dinas Perhubungan Provinsi Sultra mendorong agar hotel dan pusat perbelanjaan memperbiki kembali alur parkirannya.
Kepala Dinas Perhubungan Sultra Hado Hasina menyebut, perbaikan alur parkiran sudah harus dipikirkan sejak dini khususnya pusat perbelanjaan dan perhotelan di Kota Kendari.
Sebab, tidak menutup kemungkinan, lima tahun hingga 10 tahun ke depan, Kendari akan mengalami kemacetan akibat tidak teraturnya alur masuk ke area hotel maupun pusat perbelanjaan.
“Makanya, perlu ada kesepakatan bersama soal ini. Perlu adanya kesepakatan semua pihak,” kata Hado Hasina, Jumat 22 November 2019.
Ia mencontohkan, alur parkiran di Hotel Claro Kendari yang bisa memicu kemacetan di Jalan By Pass Kendari.
Banyak kendaraan yang hendak masuk di dalam area parkir, harus berhenti di badan jalan.
“Hal ini bisa memicu kemacetan,” katanya.
Ia mengusulkan, alur masuk area parkir Hotel Claro harusnya lebih panjang. Ke depan bisa didesain masuk melalui samping Hotel Same.
“Kalau langsung masuk depan itu, pasti akan panjang antrean,” jelasnya.
Begitu juga dengan pusat perbelanjaan Lippo Plaza Kendari. Harusnya, jalur masuknya tidak lewat depan.
Sebab, selama ini jalan di depan Lippo sering mengalami kemacetan akibat penumpukan kendaraan yang hendak masuk ke area Lippo.
“Perlu memutar di belakang. Dan ini harus dipikirkan ke depannya,” tuturnya.
Menurut Hado, perbaikan alur parkiran ini memiliki kaitan dengan analisis dampak lalulintas.
Untuk itu, dalam membahas andalalin ini harus dilakukan bersama dan penyusun dokumennya adalah ahli di bidang itu.
Ia melanjutkan, Kota Kendari adalah salah satu kota yang menjadi pusat kegiatan nasional (PKN). Tentu ke depannya, ada banyak kota lagi di Sultra untuk didorong sebagai PKN.
“Baubau sebenarnya sudah layak,” bebernya.