TEGAS.CO., KENDARI – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari resmi memulai proyek pembangunan rumah sakit tipe D di Kecamatan Puuwatu, Senin (4/7/2021), ditandai scan tangan di layar LED oleh Wali Kota Kendari Sulkarnain dan disaksikan Ketua DPRD, Sekda dan Forkopimda Kota Kendari, Kepala BPKP Sulawesi Tenggara (Sultra), dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sultra.
Dalam sambutannya, Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir mengatakan, pembangunan RSUD tipe D sebagai bentuk pemerataan pembangunan, sehingga seluruh wilayah Kota mendapatkan porsi pembangunan.
Wali kota bilang, selain disediakan untuk warga kota Kendari, rumah sakit ini nantinya bisa menunjang layanan kesehatan bagi warga Kabupaten Konawe yang berada di perbatasan Kendari atau dari kawasan industri di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe.
Dikatakannya, rumah sakit tiped D harusnya dimulai awal tahu 2022, namun karena ada sedikit masalah teknis, sehingga pembangunan baru bisa dimulai bulan Juli ini.
“Memang sedikit terjadi penundaan terkait dengan pembangunan ini. Ini kita lakukan dalam rangka memastikan seluruh proses pembangunannya berjalan dengan baik mengikuti aturan dan ketentuan yang berlaku karena kita tidak ingin pembangunan ini mengisahkan masalah,” ujar wali kota.
Di tempat yang sama, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kendari Ridwansyah Taridala menjelaskan, pembangunan tipe D merupakan upaya mewujudkan salah satu visi misi Kota Kendari.
Sekda mengatakan, rumah sakit ini akan dibangun dengan sejumlah fasilitas pendukung diantaranya ruang gawat darurat, instalasi rawat jalan, rawat inap, ICU, ruangan polisi, ruang tindakan bedah, ruang kebidanan dan penyakit kandungan, ruang operasi dan kantor.
“Rumah sakit ini secara keseluruhan dibangun di atas lahan seluas 6.900 meter bujur sangkar,” ucapnya.
Mantan Kepala Bappeda Kota Kendari ini berujar, nantinya rumah sakit tipe D akan menjadi rujukan di Sultra dan akan menjadi penyangga kabupaten yang berbatasan langsung dengan Kota Kendari.
Untuk diketahui, proyek pembangunan Rumah Sakit Tipe D Kota Kendari menggunakan anggaran Rp 88 miliar yang dibiayai dari pinjaman PT SMI Kementerian Keuangan.
REDAKSI