Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
Berita UtamaKendari

Cegah Pernikahan Anak, Pemkot Kendari Libatkan Kader PKK

610
×

Cegah Pernikahan Anak, Pemkot Kendari Libatkan Kader PKK

Sebarkan artikel ini
Cegah Pernikahan Anak, Pemkot Kendari Libatkan Kader PKK
Cegah Pernikahan Anak, Pemkot Kendari Libatkan Kader PKK

TEGAS.CO., KENDARI – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari melibatkan Tim Penggerak PKK Kota Kendari untuk mencegah pernikahan anak di daerah itu.

Untuk menjembatani kerjasama itu, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Kendari menggelar Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Pencegahan Pernikahan Anak Kewenangan Kabupaten/Kota Tahun 2022 di Aula Media Center Rujab Wali Kota Kendari, Rabu (20/7/2022).

Rapat koordinasi (Rakor) diikuti Pengadilan Agama, Perwakilan KUA se-Kota Kendari, Forum anak dan TP PKK kecamatan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan Koordinasi dan Sinkronisasi Pencegahan Pernikahan Anak di Kota Kendari.

Ketua Tim Penggerak PKK Kota Kendari Hj Sri Lestari Sulkarnain yang hadir sebagai narasumber rakor mengatakan, PKK siap mendukung, menyampaikan dan mensosialisasikan sampai ke tingkat lini lapangan. Hal ini tidak lepas dari peran PKK yang memungkinkan bisa masuk ke rumah warga melalui Kader Dasa Wisma.

Cegah Pernikahan Anak, Pemkot Kendari Libatkan Kader PKK
Cegah Pernikahan Anak, Pemkot Kendari Libatkan Kader PKK

“PKK adalah gerakan nasional dalam pembangunan, ini bertujuan untuk memberdayakan keluarga dan meningkatkan kesejahteraan agar keluarga kita bisa memaksimalkan peran-perannya di rumah tangga,” ucapnya.

Dia berharap ibu-ibu kader PKK Kendari bisa melakukan edukasi dan mendampingi di tingkat kecamatan dan kelurahan.

“PKK mengambil peran yang penting dalam pencegahan pernikahan anak agar hal-hal yang kita tidak inginkan terkait dengan pencegahan pernikahan anak bisa terwujud,” imbuhnya.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Kendari Siti Ganef mengatakan, keluarga adalah kelompok terkecil di tengah masyarakat dan merupakan lembaga pembelajaran bagi anak.

“Di era digitalisasi ini kita sebagai orang tua memang merasa cukup berat untuk mengatasi tantangan-tantangan untuk mencegah tidak terjadinya pernikahan dini,” jelasnya.

REDAKSI

Terima kasih

error: Jangan copy kerjamu bos