
TEGAS.CO, KENDARI – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Universitas Muhammadiyah Kendari (UMK) angkat bicara mengenai dugaan pengoplosan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite di Kota Kendari.
Insiden ini muncul setelah ratusan pengemudi ojek online (ojol) melaporkan kasus tersebut ke Polresta Kendari pada Selasa (4/2) malam, yang kemudian mengundang perhatian luas dari masyarakat.
Ketua Umum HMI Komisariat UMK, Juraidin, menegaskan bahwa pihak penegak hukum harus segera mengambil langkah serius untuk mengatasi persoalan ini. Ia menilai bahwa dugaan praktik pengoplosan BBM subsidi merupakan masalah mendesak yang tidak boleh dibiarkan berlarut-larut.
“Ini persoalan serius dan bersifat urgent, untuk itu saya pikir harus ada tindakan tegas yang harus diambil oleh pihak penegak hukum,”ujar Juraidin, Rabu (5/2/2025).
Lebih lanjut, Juraidin meminta agar pihak kepolisian segera menghentikan peredaran BBM subsidi yang diduga telah dioplos. Ia juga mendesak agar Pertamina yang dicurigai terlibat dalam praktik ilegal tersebut segera ditutup sebagai langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang.
“Kami juga meminta kepada pihak kepolisian Kota Kendari untuk menutup Pertamina yang diduga melakukan oplosan BBM subsidi jenis Pertalite, karena hal tersebut merupakan salah satu cara untuk menghentikan peredarannya,” tambahnya.
Menurutnya, persoalan dugaan pengoplosan BBM ini telah meresahkan masyarakat, terutama para pengendara yang bergantung pada bahan bakar subsidi. Ia menegaskan bahwa kasus ini harus ditangani dengan serius demi kepentingan bersama.
Di akhir pernyataannya, Juraidin berharap agar aparat penegak hukum segera mengambil langkah konkret dalam menindaklanjuti dugaan pengoplosan BBM subsidi tersebut.
“Kami berharap agar sesegera mungkin pihak penegak hukum mengambil langkah-langkah konkret mengingat ini sudah sangat meresahkan di kalangan masyarakat,” pungkasnya.
Penulis : Amran solasi
Publisher : Dion
Komentar