
TEGAS.CO., WAKATOBI – Bupati Wakatobi Haliana menegaskan dirinya tak akan segan-segan mengambil sikap mencopot pegawainya yang tidak patuh terhadap tanggung jawabnya sebagai birokrasi.
Hal ini disampaikan saat dirinya mengecek ketidak hadiran sejumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam gelar apel bersama memperingati Hari Kesadaran Nasional di halaman kantor bupati, Selasa (17/06/2025).
“(PNS) yang tidak hadir (apel) tanpa ada alasan diganti di non job. Ya, ganti saja yang begitu,” ucap Haliana disambut tepukan dari PNS yang ikut apel.
Peserta apel pagi yang dihadiri para abdi negara ini di antaranya pejabat eselon II dan III lingkup pemda, pegawai lingkup Organisasi Perangkat Daerah (OPD), tenaga pendidik atau Guru (Kepala sekolah) dan Lurah. Bahkan, calon PNS baru.
Satu hal yang disoroti oleh orang nomor satu di Wakatobi ini yakni ketidak hadiran sebagian Kepala sekolah maupun Lurah pada Apel pagi tersebut.
Terkait hal tersebut, Ia menginstruksikan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) untuk menindak lanjuti ketidak hadiran sejumlah pegawai dalam apel bersama itu.
“Lurah yang tidak hadir ada berapa? Apalagi ada di wangi-wangi, tanpa ada keterangan ganti,” katanya.
“Kepala sekolah (Kepsek) yang hadir ada berapa? Jangan dibantu-bantu. (Dan) Kepala sekolah yang tidak hadir tanpa ada keterangan ganti,” tambahnya.
Tak hanya Lurah dan Kepsek yang disoroti, Haliana juga mengingatkan para Kepala dinasnya (Kadis) agar memerhatikan kehadiran mereka.
Terlebih, ia berujar, terhitung dua bulan ke depan, secara aturan, telah dibolehkan untuk melakukan perombakan ditingkat pejabat eselon II.
“Dua bulan lagi, tidak perlu lagi saya izin Kemendagri untuk mengganti kepala dinas, untuk mengganti bapak ibu sekalian,” ucapnya.
Lanjut ia mengatakan pentingnya seorang PNS untuk menjaga kedisiplinan diri. Menurutnya, gelar apel bersama ini merupakan bagian dari disiplin diri bagi pegawai.
“Jangan anggap apel pagi ini hanya seremonial belaka, tapi ini bentuk disiplin kita bersama,” ungkapnya.
Ia membayangkan bagaimana jika dirinya melakukan tugas di luar daerah. Akan seperti apa kehadiran para pegawainya itu bila tidak dikontrol.
“Bayangkan saja ibu wakil bupati sudah dari pagi di sini, Sekda, para staf ahli, asisten dan pejabat-pejabat semuanya sudah di sini berkumpul, meski begitu masih banyak PNS yang nakal,” ungkapnya.
Kembali Haliana mengingatkan para PNS untuk mematuhi jam masuk-pulang pegawai tanpa embel-embel bekerja di rumah.
Ia heran terkadang segelintir PNS memiliki prinsip walau mereka dirumah tapi mereka melakukan rutinitasnya sebagai pegawai.
“Kerja kita itu di kantor. Banyak (PNS miliki prinsip) seperti itu. Ya,” tandasnya.
Selaku Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) di daerah, ia kembali menegaskan akan bertindak tegas terhadap PNS yang tidak mau diatur, jika selalu berulah tanpa ada alasan yang kongkrit.
“Kalau (PNS) tidak hadir kita ganti, di non job,” tegasnya kembali.
Laporan: Rusdin
Publisher: Mas’ud
Komentar