TEGAS.CO, KENDARI – Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Muhammad Saleh akhirnya memberikan penjelasan resmi terkait polemik maskot Seleksi Tilawatil Quran dan Hadis (STQH) Nasional ke-28 yang sempat viral di masyarakat.
Dalam keterangannya, Kakanwil mengungkapkan bahwa desain maskot yang ia terima sebelumnya berbeda dengan versi yang kemudian dipasang dan menimbulkan kontroversi.
“Saya dikirimi logo dan maskot, tapi desainnya masih asli, bukan seperti yang ada terpsang yang viral itu,” tegas Kakanwil Kemenag Sultra, Rabu (8/10/2025).
Tonton video tiktok tegas.co di bawah ini 👇👇👇👍
Ia menunjukkan desain asli yang seharusnya digunakan, sambil menegaskan bahwa versi yang beredar dan dipasang di pintu gerbang venue STQH bukanlah desain resmi yang disetujuinya.
Menanggapi pertanyaan mengenai bagaimana desain yang dipersoalkan tersebut bisa sampai tercetak dalam buku panduan, Kakanwil menjelaskan bahwa buku panduan yang memuat desain tersebut sebenarnya belum resmi beredar.
“Yang disorot itu kan yang dipintu gerbang. Itu siapa yang buat? Ya, EO-nya,” ujarnya merujuk pada pihak Event Organizer (EO) yang ditunjuk.
Lebih lanjut, Kakanwil mengonfirmasi bahwa pihaknya telah mengambil langkah tegas dengan mengakhiri kerja sama dengan EO terkait.
“Tapi sudah ditutup. Sudah ditutup. Sudah,” pungkasnya menegaskan.
Langkah penutupan kerja sama dengan EO ini diambil sebagai bentuk responsibilitas atas terjadinya kesalahan dalam proses pemasangan maskot yang tidak sesuai desain resmi.
Dengan penjelasan ini, diharapkan polemik yang sempat mengganggu persiapan STQH ke-28 dapat segera berakhir, dan semua pihak dapat kembali fokus pada penyelenggaraan event nasional yang rencananya akan segera digelar di Kendari.
PUBLISHER: MAS’UD
