FOTO : ONNO
tegas.co, KENDARI, SULTRA – Korem 143/Halu Oleo menerima Alutsista yang paling dinanti-nantikan yakni berupa Kapal KMP Komando yang akan digunakan Korem 143/Ho untuk membantu tugas pokok dalam mengamankan perairan Sulawesi Tenggara.
Kapal yang menjadi salah satu kapal patroli kebanggaan TNI-AD tiba di pelabuhan Bungkutoko beberapa hari lalu diangkut oleh Kapal KRI dr. Soeharso dari pabriknya PT. Tesco Indomaritim di Bekasi, Jakarta.
Kedatangan Kapal KMC Komando di Kendari disambut oleh Dandenbekang Kendari, Mayor CBA Hariyoto beserta anggota Denbekang Kendari.
“Kapal KMC Komando yang diterimanya tersebut merupakan jenis kapal Speed yang sudah di modifikasi menjadi kapal tempur, Kapal ini diproduksi oleh PT. Tesco Indomaritim sejak diterima di jajaran TNI-AD tahun 2013 terus mengalami perbaikan termasuk yang diterima Korem 143/Ho,” ujarnya, Kamis (13/7/2017).
Hariyoto selanjutnya, Korem 143/Ho merupakan salah satu satuan yang menerima dukungan KMC Komando. Korem 143/Ho mengingat wilayah yang menjadi tanggungjawabnya merupakan wilayah kepulauan yang selama ini menjadi salah satu kendala dalam pergerakan pasukan.
Untuk diketahui, Kapal KMC Komando buatan PT. Tesco Indomaritim Memiliki LOA (Leangth Over All) atau panjang keseluruhan kapal adalah 18.00 meter dengan lebar 15.16 meter. Tinggi 2,15 meter dan dapat dilengkapi dengan senapan mesin 12,7 mm yang memiliki jangkauan 6.000 meter dan jangkauan efektif 2.000 meter, plus sistemtracking and locking target.
Memiliki penggunaan stasiun senjata jarak jauh (RWS). Penembak akan tetap bisa melakukan penembakan secara efektif dari ruang kemudi meskipun kapal sedang bergerak serta untuk menghindarkan penembak dari kontak langsung dengan musuh.
Selain itu, Kapal ini pula dilengkapi kekuatan 2X1115 Hp (Horse Power), tanki air tawar dengan volume 500 liter, dilengkapi oleh kompas, GPS, Radio SSB, Radio HT, Ring Bouy, dan 2 Life Raft. Mampu dioperasikan di laut dalam, di garis pantai, sungai dan daerah rawa.
KMC Komando merupakan kapal patroli laut antar pulau di wilayah perbatasan yang diprioritaskan seperti di Natuna, kepulauan Seribu, Sangihe Talaud (kepulauan di barat laut Sulawesi), Kepulauan Buton, Konawe (Sultra), Riau, Bangka Belitung, Mentawai, Kalimantan Barat, Maluku dan Maluku Utara, Aceh dan Nusa Tenggara Timur.
Kapal ini, di awaki empat orang awak kapal dan mampu mengangkut 31 penumpang, kecepatan 40 knots dan dapat di maximalkan menjadi 45 Knots.
ONNO
PUBLISHER : HERMAN