Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
Opini

Bulan Suci Dikotori Usaha Judi

515
×

Bulan Suci Dikotori Usaha Judi

Sebarkan artikel ini
Bulan Suci Dikotori Usaha Judi
DEVI ARYANTI

Ramadan saat ini tinggal menunggu beberapa hari lagi, bulan dimana yang sangat ditunggu oleh umat Islam. Tapi ketika bulan suci akan tiba judi togel malah kembali marak di Kabupaten Bandung. Masyarakat mengharapkan pihak terkait melakukan tindakan pemberantasan.

Sekretaris Komisi A DPRD Kabupaten Bandung Tedi Surahman mengatakan, banyak masyarakat yang akhir-akhir ini mengeluhkan maraknya kembali judi togel di wilayah kabupaten bandung. “Saya sering mendapat keluhan adanya judi togel. Bahkan katanya judi togel ini seperti beredar bebas,” ujar Tedi, Minggu (28/3/2021).

Sangat disayangkan jika bulan yang penuh berkah yang akan datang malah dikotori oleh orang – orang yang tidak bertanggung jawab dengan adanya praktik judi togel.

Ini sungguh sangat meresahkan masyarakat lainnya, sehingga Tedi berencana membawa temuan masalah dari masyarakat tersebut ke DPRD supaya pihak terkait biea melakukan tindakan secepatnya.

Dia berharap agar pihak terkait bisa segera melakukan tindakan pemberantasan perjudian yang meresahkan masyarakat tersebut.

Maraknya perjudian menunjukan perekonomian rakyat yang sedang sakit sehingga rakyat mecari jalan pintas untuk mencari uang (nafkah). Jadi sudah terbukti ketidak mampuan pemerintah menyelesaikan krisis ekonomi dan abai dalam menjaga moral dan akidah rakyat nya.

Ini adalah bukti dari sistem sekuler yang gagal dan masih diterapkan di negara kita. Oleh karena itu sudah seharusnya sistem sekarang dirubah menjadi sistem Islam yang dimana segala permasalah umat akan terselesaikan dengan tuntas yakni dengan menegakkan negara Khilafah Islamiyah.

Karena terbukti hanya negara khikafah Islam saja yang karena menerapkan seluruh aturan Islam, menjadikan kehidupan warga negaranya menjadi sejahtera dan jauh dari melakukan kemaksiatan yang itu mencelakakan masyarakat banyak. Wallahualam Bi Shawwab.

PENULUS: DEVI ARYANTI

PUBLISHER: MAS’UD

Terima kasih

error: Jangan copy kerjamu bos