Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
Sulawesi Tenggara

Inflasi Sulawesi Tenggara Masih Terjaga

365
×

Inflasi Sulawesi Tenggara Masih Terjaga

Sebarkan artikel ini
Inflasi Daerah
Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara, Asrun Lio mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah secara daring bertempat di Aula Merah Putih Rumah Jabatan Gubernur Sultra, Selasa (6/6/2023). Foto: Diskominfo Sultra @ 2023

TEGAS.CO., KENDARI – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) secara rutin mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi di daerah yang setiap pekannya diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Mendagri RI) melalui daring disaksikan di Aula Merah Putih Rumah Jabatan (Rujab) Gubernur Sultra, Selasa, (6/6/2023).

Dalam rakor daring yang dilaksanakan serempak di seluruh Indonesia dipimpin Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, turut hadir Sekda Sultra Asrun Lio, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Yuni Nurmalawati, Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Sultra Muh Faizal, Perwakilan BI setempat, Kadis Distanak, Kadis Koperasi dan UMKM, Kadin serta beberapa pejabat terkait.

Pemprov Sultra melalui Asisten II Sultra Yuni Nurmalawati, mengungkapkan, pada saat ini di Sultra inflasi terjaga dengan baik.

“Berdasarkan inflasi di dua kota yakni Kota Kendari dan Kota Bau-bau juga masih dalam posisi terkendali walaupun kita melihat inflasi gabungan dua kota secara Y-on-Y ada sedikit 4,80 persen masih lebih tinggi dari inflasi nasional,” ungkapnya.

Di tempat terpisah, Mendagri Tito Karnavian menyampaikan, Berdasarkan dari rilis Badan Pusat Statistik bahwa pada Mei 2023 terjadi inflasi year on year (y-on-y) sebesar 4,00 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 114,84.

Tingkat inflasi month to month (m-to-m) Mei 2023 sebesar 0,09 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) Mei 2023 sebesar 1,10 persen serta Tingkat inflasi y-on-y komponen inti Mei 2023 sebesar 2,66 persen, inflasi m-to-m sebesar 0,06 persen, dan inflasi y-to-d sebesar 0,94 persen.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Puji Ismartini, mengatakan, pada bulan mei 2023 terjadi inflasi sebesar 0,09 persen secara bulan ke bulan ini terjadi karna adanya kenaikan indeks harga konsumen.

“Jadi secara nasional kita BPS menghitung harga konsumen dan secara mingguan kita menghitung indeks perkembangan harga, jadi ada kenaikan indeks harga konsumen dari 114,74 pada april 2023 menjadi 114,84 pada Mei 2023 karena indeks harga konsumen naik dan terjadi inflasi sebesar 0,09 persen,” ujarnya.

Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan I Gusti Ketut Astawa memaparkan, ada 4 komoditas yang perlu diperhatikan harganya relatif tinggi di atas 20 persen yaitu jagung, garam konsumsi,beras medium di wilayah Papua, dan telur ayam ras.

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Isy Karim mengatakan, komoditas minyak goreng pada bulan mei 2023 (M-to-M) tidak memberikan andil/sumbangan inflasi. Sedangkan secara (Y-on-Y) komoditas minyak goreng mengalami deflasi -0,19 persen.

Sedangkan rata-rata harga minyak goreng bulanan periode Mei 2023 dibandingkan bulan April yakni minyak curah harga rata-rata nasional Rp 14.917/liter mengalami kenaikan dibandingkan bulan lalu sebesar 0,20 persen.

“Kemudian untuk minyakkita atau minyak goreng kemasan mengalami penurunan dibandingkan bulan lalu di bulan Mei rata-rata Rp 15.045/liter turun 0,03 persen dan kemasan Premium harganya di bulan mei terpantau rata-rata Rp 20.905/liter mengalami penurunan sekitar 0,04 persen,” tutupnya.

REDAKSI

Terima kasih

error: Jangan copy kerjamu bos