TEGAS.CO., KENDARI – Sekretaris Dinas (Sekdis) ESDM Sulawesi Tenggara (Sultra) Ridwan Bodji hadir pada seminar potensi pertambangan Provinsi Sulawesi Tenggara yang diadakan Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) Perwakilan Sultra bertempat di salah satu hotel di Kota Kendari, Senin (11/11/2024).
Seminar pertambangan dengan tema “Unlocking Innovation: Collaborating for Intelligence Mining Solutions” dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Sultra Asrun Lio.
Dalam sambutannya, Sekda menyampaikan, Sultra memiliki potensi nikel, emas (alluvial dan primer), batubara (rendah <5001 kal/gram).
“Potensi nikel merupakan potensi yang saat ini indentik dengan pertambangan di Sulawesi Tenggara selain emas dan aspal karena terkait juga dengan industri pengolahan yang ada di beberapa lokasi,” ucapnya.
Sekda mengatakan, data Kementerian ESDM menunjukkan pada tahun 2022, Sultra memiliki sumber daya bijih nikel sebesar 6,37 miliar ton dan cadangan bijih sebesar 1,71 miliar ton. Selain itu, sumber daya logam nikel juga tercatat sebesar 66,12 juta ton dengan cadangan 18,65 juta ton.
Besarnya potensi tambang nikel dan mineral logam lainnya menjadikan sektor pertambangan di urutan kedua penyumbang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sultra 20,84 persen. Dan pertanian urutan pertama 24,15 persen.
Terkait perizinan sektor pertambangan, Sekda menyampaikan terdapat sekitar 276 Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Sultra dengan nikel menjadi komoditas yang paling banyak memiliki IUP.
Sekda menlanjutkan bahwa telah terjadi pergeseran paradigma menuju ekonomi hijau sebagai upaya mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Di mana pengelolaan sumber daya alam seperti tambang berpedoman pada prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan yang meliputi aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Karena itu, Sekda menekankan pentingnya pengelolaan sumber daya alam yang efektif dan efisien. Dengan memanfaatkan teknologi yang tepat, diharapkan kekayaan alam Sultra dapat dioptimalkan untuk kesejahteraan masyarakat.
“Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara menyambut baik penyelenggaraan kegiatan ini sebagai upaya untuk meningkatkan pengelolaan sumber daya alam,” harapnya.
Redaksi
Komentar