
Gedung manajemen administrasi dan poliklinik RS Jiwa Sultra resmi digunakan, ditandai dengan penekanan tombol oleh Asisten Deputi Peningkatan Pelayanan Kesehatan Kemenko PMK Nia Reviani bersama Pj Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto dan pejabat lainnya di Kendari, Selasa. ANTARA/Andry Denisah
TEGAS.CO, KENDARI – Sekira awal Juli 2024, Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Andap Budhi Revianto meresmikan gedung poliklinik dan manajemen Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sultra.
Kendati demikian gedung poliklinik dan manajemen mendapatkan fasilitas penunjang guna meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Olehnya itu, pihak RSJ Sultra berupaya menyelesaikan gedung yang berada di lantai tiga dan empat tersebut.
Direktur RSJ Sultra dr Putu Agustin Kusumawati mengatakan, untuk penyelesaian gedung poliklinik dan manajemen di lantai tiga dan empat pihaknya sudah mengusulkan ke Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2024.
“Tetapi ternyata memang dari juknis DAK kesehatan jika gedung itu tidak digunakan untuk pelayanan hanya full manajemen itu harus diambilkan di luar DAK kesehatan _ dalam hal ini mungkin dari APBD atau dana transfer dari DAU bidang kesehatan dan lain sebagainya,” ucapnya, Rabu (5/2/2025).
Agustin mengatakan, lantai tiga dan empat terdiri dari gedung manajemen untuk pejabat struktural lingkup RSJ Sultra dan ruang pertemuan untuk internal maupun eksternal.
“Jadi memang sangat dibutuhkan karena selama ini kita tidak punya ruang pertemuan yang representatif untuk melakukan kegiatan-kegiatan pelatihan dan pertemuan rutin yang setiap saat kita lakukan peningkatan kompetensi sumber daya manusia yang ada di rumah sakit jiwa,” ujarnya.
Dia berharap ada penguatan dari Komisi IV DPRD Sultra untuk bisa menganggarkan kelanjutan pembangunan gedung poliklinik dan manajemen karena tinggal finishing dan lift untuk sampai di lantai tiga dan empat.
“Memang bisa menggunakan APBD tapi di tahun anggaran 2025 belum bisa diakomodir dari keuangan daerah belum mencukupi untuk penyelesaian lantai tiga dan empat karena ini kurang lebih memerlukan 20 sampai 30 miliar,” ucapnya.
Redaksi
Komentar