
Kendari, Tegas.Co – Hilirisasi sektor perikanan melalui pengembangan industri pengolahan ikan adalah langkah strategis untuk memaksimalkan potensi perikanan, membuka lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan nelayan di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Demikian dikatakan Gubernur Sultra, Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka saat meninjau Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari, Selasa (16/9/2025).
Oleh karena itu, Gubernur menekankan perlunya infrastruktur pendukung agar investor tertarik menanamkan modal, termasuk pada rencana pembangunan industri pengalengan ikan.
Menurut Gubernur, potensi industri perikanan harus ditopang ketersediaan nelayan, fasilitas dermaga, serta lahan yang masih tersedia di kawasan pelabuhan.
“Kita harus mengoptimalkan potensi ini dengan menarik investasi dan menyiapkan sarana pendukungnya,” katanya.

Sementara itu, Kepala PPS Kendari, Asep Saepulloh mengatakan, kawasan pelabuhan seluas 42 hektare.
Dari jumlah tersebut katanya, baru 32 hektare yang termanfaatkan, sehingga masih ada sekitar 10 hektare yang bisa digunakan untuk pembangunan fasilitas penunjang lainnya.
Dia mengatakan, adapun rata-rata produk perikanan yang dihasilkan mencapai 80–100 ton per hari, dengan ikan layang sebagai hasil tangkapan dominan.
Pemerintah pusat melalui program Kampung Nelayan Merah Putih bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sebagai wujud perhatian pada kesejahteraan masyarakat pesisir.
Tim Redaksi