Sulawesi Tenggara

Sultra Tingkatkan Aksi Terpadu Tekan Stunting

72
×

Sultra Tingkatkan Aksi Terpadu Tekan Stunting

Sebarkan artikel ini
Pemprov Sultra
Pemprov Sultra menggelar kegiatan Penilaian Kinerja Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten/Kota se-Sultra di Kota Kendari, Selasa (21/10/2025). Foto: Setda Provinsi Sultra @ 2025

KENDARI, TEGAS.CO – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) terus berupaya menekan angka stunting di daerah, persoalan pertumbuhan dan pemenuhan gizi anak ini merupakan investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sultra, Asrun Lio mengatakan, penurunan stunting merupakan tanggung jawab bersama yang sangat penting untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045.

“Persoalan stunting bukan hanya masalah kesehatan hari ini, tetapi menyangkut kualitas generasi penerus kita. Ini adalah investasi jangka panjang menuju Indonesia Emas 2045,” ucap Sekda dalam sambutannya membuka acara Penilaian Kinerja Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten/Kota se-Sultra yang digelar di Kendari, Selasa (21/10/2025).

Meskipun data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024 menunjukkan tren penurunan prevalensi stunting nasional menjadi 19,8 persen, menurut Sekda, angka tersebut masih belum mencapai target nasional sebesar 14 persen pada tahun 2024.

Di tingkat daerah ujar Sekda, Sultra mencatat penurunan prevalensi dari 30 persen pada tahun 2023 menjadi 26,1 persen di tahun 2024. Meskipun terjadi kemajuan yang diapresiasi, capaian ini masih berada di atas rata-rata nasional.

Stunting
Kegiatan Penilaian Kinerja Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten/Kota se-Sultra digelar di Kota Kendari, dibuka langsung oleh Sekda Sultra, Asrun Lio, Selasa (21/10/2025). Foto: Setda Provinsi Sultra @ 2025

“Ini kemajuan yang patut diapresiasi, tapi belum cukup. Kita perlu bekerja lebih keras, lebih fokus, dan lebih terintegrasi,” ujarnya.

Oleh karena itu, Sekda menekankan pentingnya keterpaduan dalam intervensi spesifik dan sensitif, termasuk pemberian tablet tambah darah, makanan tambahan, serta perbaikan sanitasi dan akses air bersih.

Karena itu, Sekda meminta kolaborasi lintas sektor yang masif melibatkan pemerintah dari pusat hingga desa, akademisi, komunitas, swasta, hingga media massa untuk mengakselerasi penurunan stunting.

Hadirnya Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintah pusat menurut Sekda, juga menjadi strategi tambahan percepatan penurunan stunting.

Sebelum menutup sambutannya, Sekda berharap kegiatan penilaian kinerja Stunting ini menjadi wadah evaluasi dan refleksi atas delapan aksi konvergensi penurunan stunting yang telah dilakukan kabupaten/kota, serta memacu munculnya inovasi terbaik di daerah.

Tim Redaksi