TEGAS.CO., KENDARI – Sejumlah pejabat administrator dan pengawas di lingkup Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dirotasi.
Bertempat di aula Dishub, Selasa (20/10/2020), Kadis Perhubungan, Hado Hasina melantik dan mengambil sumpah jabatan bawahannya.
Pelantikan berdasarkan surat keputusan gubernur nomor 452 tahun 2020 tentang pemberhentian dan pengangkatan pejabat lingkup Dinas Perhubungan Provinsi Sultra.
Ada sekitar 23 pejabat yang diganti dan ada juga diberhentikan karena meninggal dunia dan tersangkut kasus hukum. Diantara pejabat yang dilantik, ada nama Muhammad Yusuf, staf pemerintah provinsi (Pemprov) Sultra ditunjuk sebagai Kepala UPTD Pelabuhan Torobulu-Tampo.
Dalam sambutannya, Hado menyampaikan bahwa rotasi, promosi, dan demosi sekalipun dalam lingkungan kerja organisasi perangkat daerah adalah sesuatu yang rutin dan biasa.
Menurutnya jabatan itu adalah casing, yang utama dari jabatan tersebut adalah isinya. Ia mengibaratkan jabatan seperti gelas kosong.
“Kalau gelas (jabatan) itu diisi air comberan maka nilainya tidak ada sama sekali. Tapi kalau gelas itu diisi dengan air Aqua maka nilainya akan meningkat. Apalagi kalau diisi dengan yang lain-lain,” ucapnya.
Jadi yang penting dalam jabatan itu kata Hado, bagaimana melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan sebaik-baiknya agar bisa bermanfaat untuk bangsa dan negara.
Hado mengatakan, tugas pokok Dishub adalah menyelenggarakan kegiatan pengaturan, pengawasan, dan pengendalian dalam simpul dan ruas transportasi.
“Jadi titik simpul dan ruas tempat berkumpulnya modal transportasi. Di udara namanya bandara, di laut namanya pelabuhan, dan di darat namanya terminal,” tuturnya.
Dikatakannya, dalam melaksanakan fungsi Dishub. Kita dibantu oleh operator sarana dan prasarana transportasi baik di udara, laut maupun darat. Saudara-saudara adalah para manajer dan Kadis adalah pemimpin organisasi Dishub,” jelasnya.
Untuk itu dia meminta kepada para pejabat yang baru dilantik melaksanakan secara baik visi pemimpin.
“Tugas pemimpin adalah menginspirasi kebaikan dan kebenaran. Sedangkan tugas manajer adalah melaksanakan secara baik tentang visi pemimpin, dan tugas staf adalah loyal kepada sistem yang dibangun bersama dalam organisasi,” katanya.
Hado menegaskan, pemimpin itu hanya satu, manajer boleh banyak. Di tingkat pemerintah daerah (Pemda) Sultra kata dia, gubernur adalah pemimpin sementara kepala dinas adalah manajer.
“Sekali lagi pemimpin itu hanya satu, tidak boleh lebih dari satu dalam satu organisasi,” tegasnya.
Penulis: Mas’ud
Editor: H5P